agam, METRO—Aktivitas erupsi Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanahdatar, mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir. Saat ini, status gunung api itu naik dari Level II Waspada menjadi Level III Siaga, sejak Rabu (6/11).
Meski begitu, sejauh ini kondisi dan aktivitas masyarakat yang berada di kaki Gunung Marapi masih berjalan normal. Namun, warga di Nagari Bukik Batabuah mulai cemas karena ada beberapa hewan liar yang biasanya hanya di hutan, mulai terlihat ke permukiman warga.
Hal ini disampaikan Wali Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Candung, Kabupaten Agam, Firdaus yang menerima laporan warganya dengan turunnya hewan gunung itu dari hutan sekitar puncak Gunung Marapi.
“Kami menerima laporan masyarakat kemudian mencek dan melihat langsung ada beberapa ekor monyet jenis simpai, kijang hingga beruang madu yang turun ke sekitar pemukiman warga,” kata Firdaus, ketika dihubungi wartawan, Kamis (7/11).
Firdaus mengungkapkan, adanya kekhawatiran dari warga yang menganggap itu sebagai pertanda alam terkait bencana dari Gunung Marapi. Pasalnya, jika berkaca dari masa sebelumnya, hewan-hewan gunung juga turun ke permukiman warga sebelum erupsi utama di awal Desember 2023 lalu.
“Ini yang juga terjadi hari ini, warga menganggap itu pertanda bagi warga bahwa Gunung Marapi sedang tidak aman. Semoga saja tidak terjadi yang ditakutkan dan hal-hal yang buruk,” kata Firdaus.
Untuk saat ini, Firdaus mengungkap pemerintah desa hanya bisa melakukan sosialisasi langkah antisipasi dan imbauan kewaspadaan warga terkait erupsi atau banjir bandang lahar dingin.
“Kami tentu tidak ingin ada warga yang menjadi korban baik saat erupsi atau banjir lahar dingin yang tidak bisa diprediksi waktunya. Sejauh ini belum ada perintah mengevakuasi warga,” kata dia.
Firdaus menuturkan, masyarakat Bukik Batabuah yang berada di kaki Gunung Marapi terdiri dari dua jorong. Pertama Jorong Batang Salasiah yang berada di radius 5-4 Km dari kawah dengan 933 KK. Selanjutnya di Jorong Gobah ada 377 KK. Sebagian besar warga itu bekerja sebagai petani dan penggarap kebun serta pencari buah-buahan di dalam hutan Gunung Marapi.
Meski tak ingin mendahului kondisi alam, Firdyas mengimbau kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati dan memakai masker apabila terjadi hujan abu. “Kalau kemarin abu vulkanik sampai ke nagari Bukik Batabuah. Ketika eruspi juga terdengar suara dentutam dan getaran,” ujarnya.
Sehari Gunung
Marapi 7 Kali Meletus
Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam keterangan resmi menjelaskan bahwa hingga sore tadi tercatat telah terjadi 7 kali letusan dan 14 kali hembusan hingga pukul 18.00 Wib Kamis (7/11).
















