Kebakaran di SDN 06 Cindakir Bungus, Gudang dan Rumah Guru Ludes Dilalap si Jago Merah

KEBAKARAN— Petugas Damkar melakukan pemadaman api yang membakar bangunan di SDN 06 Cindakir, Kecamatan Bungus Teluk Kabung.

PADANG, METRO —Sekolah Dasar (SD) Negeri 06 Cindakir yang terletak di Kelura­han Bungus Teluk Kabung Utara, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, mengalami kebaka­ran pada Selasa, (5/11) sekitar pukul 10.10 WIB. Sontak saja, para siswa dan guru dibuat panik ber­hamburan menyelamatkan diri.

Meski tidak ada menimbulkan korban jiwa, kebakaran itu meng­hanguskan ruangan gudang, dan dua bangunan rumah dinas yang masing-masing merupa­kan rumdis Kepala sekolah, dan operator sekolah. Se­dangkan kerugian, ditaksir mencapai Rp 900 juta.

Camat Bungus Teluk Kabung, Harnoldi mem­benarkan peristiwa keba­karan yang menimpa SDN 06 Cindakir. Menurutnya, kebakaran itu tidak meng­hanguskan bangunan atau ruangan belakar siswa, melainkan gudang dan ru­mah dinas.

“Kebakaran itu ber­mula dari api yang diduga berasal dari gudang SDN 06 Cindakir. Tidak ada kor­ban jiwa, namun tiga ba­ngunan sekolah hangus terbakar,” sebutnya

Terpisah, Kepala Bi­dang (Kabid) sarana dan prasarana Dinas Pe­ma­dam Kebakaran (Damkar) Kota Padang, Rinaldi me­ngatakan, setelah mene­rima laporan dari warga, pihaknya langsung menge­rahkan beberapa unit armada damkar beserta personel untuk datang ke lokasi kejadian.

“Sebanyak lima unit armada Damkar beserta 80 orang personel dikerahkan ke lokasi untuk mempercepat proses pemadaman agar tidak merembet ke bangunan lainnya,” ungkapnya.

Akhirnya api berhasil dipadamkan sekitar pukul 11.20 WIB dan dilanjutkan dengan proses pendinginan untuk memastikan bahwa tidak ada lagi sumber api yang tersisa. Be­runtung, meskipun tiga bangunan terbakar habis, api berhasil dikendalikan dan tidak merembet ke enam bangunan lainnya yang berisiko terdampak.

“Kondisi lokasi cukup padat penduduk dan berada di tepi jalan lintas, sehingga kami harus melakukan penanganan dengan ekstra hati-hati untuk menghindari dampak yang lebih luas,” kata Rinaldi.

Dia menjelaskan, kronologi kebakaran tersebut berawal dari salah seorang saksi yang melihat asap dari gudang yang terbakar tersebut. Tak lama kemudian, asap hitam mengepul dan membumbung, sehing­ga membuat pihak sekolah dan warga sekitar panik.

“Melihat kepulan asap dari gudang, saksi langsung melapor ke Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang dan api sudah meluas ke bangunan lain. Pro­ses pemadaman memakan waktu lebih dari satu jam, mengingat kondisi bangunan dan material di sekitar lokasi yang mudah terbakar,” katanya.

Ditegaskan Rinaldi, ti­dak ada korban jiwa dalam musibah tersebut, dan  peng­huni rumah dinas tersebut juga tidak sampai diungsikan, namun kerugian akibat peristiwa tersebut diper­ki­rakan mencapai Rp 900 juta.

“Sementara nilai aset yang berhasil diselamatkan mencapai sekitar Rp 1 miliar. Kami berupaya mak­simal untuk meminimalkan kerugian, khususnya aset-aset milik sekolah yang berhasil diselamatkan. Area yang terbakar mencakup 300 meter persegi,” tutupnya. (brm)

Exit mobile version