PADANG, METRO —Puluhan warga harus kehilangan tempat tinggal dan terpaksa mengungsi ke masjid, akibat kebakaran dahsyat yang menghanguskan tujuh rumah di Kompleks Wisma Utama, Kelurahan Parak Laweh Pulau Air Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung.
Peristiwa kebakaran di kawasan padat permukiman penduduk itu terjadi pada Senin, (28/10), sekitar pukul 21.30 WIB. Saking dahsyatnya kebakaran itu, hanya menyisakan puing dan pakaian di badan penghuni rumah.
Pascakebakaran, warga dari 10 Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari anak-anak hingga orang tua sekarang diungsikan ke Mesjid At Taubah yang berada tidak jauh dari lokasi kebakaran. Mereka pun kini menjadikan ruang perpustakaan di masjid tersebut sebagai tempat tinggal sementara.
Kabid Ops Sarana dan Prasarana Damkar Padang, Rinaldi mengatakan, kronologis kejadian bermula saat salah satu rumah semi permanen milik Silvia mulai terbakar di bagian belakang. Namun saat itu Silvia bersama keluarganya sedang berada di pasar malam yang tidak jauh dari rumahnya.
“Warga sekitar yang melihat adanya kebakaran langsung mencari korban Silvia untuk memberitahukan bahwa rumahnya telah habis separoh dilahap api. Api pun cepat membesar dan menyebar ke rumah-rumah lainnya karena jarak yang berdekatan,” kata Rinaldi, Selasa (29/10).
Ditambahkan Rinaldi, melihat api yang terus membesar, warga pun melaporkan peristiwa tersebut ke Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang, untuk memadamkan api. Saat petugas Damkar dalam perjalanan, warga sekitar mencoba untuk memadamkan api dengan peralatan seadanya, namun upaya tersebut sia-sia.
“Kita mendapat laporan sekitar pukul 21.44 WIB, satu menit kemudian petugas langsung menuju ke lokasi kejadian. Tujuh menit kemudian, petugas sudah di lokasi dan langsung memadamkan api,” jelas Rinaldi.
Rinaldi menuturkan, sebanyak tujuh unit armada beserta 70 orang personel dikerahkan untuk memadamkan api, namun api baru dapat di padamkan satu jam setelahnya. Namun, saat menuju ke lokasi, pihaknya mengalami sedikit kendala, yakni karena akses jalan sempit dan pemukiman yang padat penduduk.
“Api dengan cepat membesar dikarenakan material rumah terdiri dari bahan yang mudah terbakar, karena sebagai besar rumah terbuat dari kayu,” kata dia.
Dijelaskannya, 30 orang yang menjadi korban kebakaran ini terpaksa diungsikan, karena tidak ada tempat tinggalnya. Pada umumnya rumah yang terbakar semi permanen. Diperkirakan luas area yang terbakar lebih kurang 40×30 meter bujur sangkar.
“Lebih kurang satu jam lamanya petugas berhasil memadamkan api. Setelah dipastikan api padam, petugas juga melakukan pendinginan untuk mencegah adanya api susulan. Petugas berhasil menyelamatkan empat bangunan yang ada di area lokasi kebakaran. Apabila dikalkulasikan, petugas berhasil menyelamatkan lebih kurang Rp 1,3 Miliar,” tutupnya. (brm)