Gunung Marapi Erupsi 4 Kali Sehari, Waspada Banjir Lahar Dingin, Warga Diminta Pakai Masker

ERUPSI— Gunung Marapi mengalami erupsi pada Minggu (27/10).

AGAM, METRO–Gunung Marapi yang terletak di Ka­bupaten Agam dan Kabupaten Tanahdatar kemmengalami erupsi sebanyak empat kali pada Minggu (27/10). Erupsi tersebut menghasilkan kolom abu vulkanik setinggi 2 Kilometer yang membumbung tinggi di atas puncak, mengarah ke barat laut dengan intensitas tebal.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi, Aziz Yuliawan, melaporkan erupsi pertama terjadi sekitar pukul 07.00 WIB, dengan ketinggian kolom abu mencapai 1.000 meter. Erupsi kedua menyusul pada pukul 07.36 WIB dengan kolom abu setinggi 800 meter, disusul oleh erupsi ketiga yang paling besar pada pukul 09.56 WIB.

“Pada erupsi ketiga ini, abu teramati mencapai ketinggian 2.000 meter di atas puncak gunung. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke barat laut. Erupsi terakhir ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 1,8 milimeter dan durasi sekitar 59 detik,” jelas Aziz.

Aziz menjelaskan, seismogram juga mencatat amplitudo maksimum 3,6 milimeter dan durasi sekitar 2 menit 11 detik pada erupsi pertama, menunjukkan kekuatan aktivitas vulkanik yang cukup tinggi.

“Aktivitas Gunung Marapi saat ini berada pada Status Level II atau waspada. Kami mengimbau ma­syarakat agar tidak mela­ku­kan aktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah untuk keselamatan,” ujar dia.

Selain itu, masyarakat di sekitar wilayah Gunung Marapi diminta untuk berhati-hati terhadap potensi banjir lahar dingin, terutama di sungai-sungai yang berhulu di kawasan gunung.

“Terlebih lagi, warga dihimbau menggunakan masker saat terjadi hujan abu untuk mengurangi dam­pak kesehatan yang mungkin ditimbulkamn,” jelasnya.

Aktivitas Marapi Meningkat

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan aktivitas Gunung Marapi me­ngalami peningkatan sejak 7 Oktober 2024. Bahkan, pada Minggu (27/10) terjadi empat kali erupsi Gunung Marapi.

“Benar, sejak 7 Oktober 2024 terjadi peningkatan kegempaan vulkanik yang menandakan adanya peningkatan aktivitas Gunung Marapi,” kata petugas Pengamatan Gunung Marapi, Teguh.

Teguh menjelaskan, de­ngan adanya peningkatan aktivitas tersebut PVMBG melalui Pos Gunung Api (PGA) Gunung Marapi, Bukittinggi mencatat beberapa kali erupsi Gunung Marapi. Bahkan, sejak Minggu pagi hingga sore PGA mencatat terjadi empat kali letusan.

“Letusan pertama terjadi pada pukul 07.00 WIB dengan tinggi kolom abu sekitar 1.000 meter di atas puncak gunung api tersebut. Kolom abu akibat letusan teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 27 milimeter dengan durasi sekitar 2 menit 11 detik.

Kemudian, PVMBG kembali mencatat letusan kedua pukul 07.36 WIB dengan tinggi kolom abu sekitar 800 meter di atas puncak gunung. Erupsi ini tere­kam di seismogram dengan amplitudo maksimum 3,6 milimeter dan durasi sekitar 1 menit 10 detik.

Letusan ketiga yang terjadi pukul 09.56 WIB memiliki tinggi kolom abu yang mencapai 2.000 meter. Kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal ini lebih condong mengarah ke barat laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 1,8 milimeter dengan durasi mencapai 59 detik.

“Terakhir, PVMBG men­catat gunung api yang kini berubah tipe dari freatik menjadi magmatik ter­sebut meletus pada pukul 16.01 WIB dengan tinggi kolom mencapai 800 meter. Erupsi keempat ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 1,6 milimeter dan durasi sementara sekitar 1 menit 2 detik,” ujar dia. (pry)

Exit mobile version