Survei Indikator Politik: 85,3 Persen Publik Yakin dengan Kepemimpinan Prabowo

BERI ARAHAN— Presiden Prabowo memberikan pengarahan kepada para menteri, wakil menteri, hingga kepala lembaga di Akademi Militer.

JAKARTA, METRO–Survei Indikator Politik Indonesia menun­juk­kan bahwa 85,3 persen publik yakin dengan kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

“Ternyata 85,3 persen yang survei pada Oktober, kami menemukan bahwa masya­rakat sangat yakin atau cukup yakin bahwa Pak Prabowo mampu me­mimpin ke depan lebih baik dari sekarang,” kata Direk­tur Lembaga Survei Indi­kator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, da­lam rilis survei melalui siaran langsung YouTube Minggu (27/10).

Burhanuddin mengata­kan hasil survei itu me­nunj­ukkan tingginya ekspektasi dan keyakinan publik terhadap kepemimpinan Prabowo. Hasil survei ini, kata dia, relatif mirip dengan survei Kompas yang menunjukkan keya­kinan publik 84 persen.

Berdasarkan hasil survei tersebut, sebanyak 19,7 persen responden sangat yakin dengan kepemimpinan Prabowo. Sementara itu, 65,6 persen lainnya menyebut cukup yakin.

Kemudian, 11,6 persen responden meyatakan ku­rang yakin. Sedangkan 0,6 persen tidak yakin sama sekali dengan kepemimpinan Prabowo; serta 2,6 persen lagi menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.

“Tapi overall yang kami bisa simpulkan dari data ini adalah terjadi semacam bulan madu publik dengan Pak Prabowo,” ujar Burhanuddin.

Tingginya tingkat ke­yakinan publik terhadap kepemimpinan Prabowo, kata Burhanuddin, sebenarnya bak pisau bermata dua. Di satu sisi, hasil ini menunjukkan legitimasi dan modal politik Prabowo yang sangat besar.

“Tapi di sisi lain, juga bisa menjadi penanda kalau mi­salnya pemerintahan Pra­bowo gagal untuk memenuhi ekspektasi publik, tingkat kekecewaannya juga jauh lebih berat,” tutur dia.

Survei ini dilakukan terhadap 1.200 masyarakat di seluruh Indonesia pada rentang 10-15 Oktober 2024. Responden diambil dengan metode multistage random sampling. Survei memiliki margin of error +/- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Wa­wancara dilakukan dengan tatap muka. (jpg)

Exit mobile version