Hasil Survei Voxpol Center, 80,3 Persen Masyarakat Sumbar Ingin Mahyeldi Lanjut jadi Gubernur

PADANG, METRO–Sebanyak 80,3 persen masyarakat Sumatra Barat (Sumbar) diyakini kembali menginginkan Mahyeldi untuk kembali memimpin provinsi tersebut bersama Vasko Ruseimy untuk periode 2024-2029. Hal tersebut terungkap dari hasil survei tertutup Voxpol Center Research and Consulting yang digelar dari tanggal 7 hingga 16 Oktober 2024.

Pada survei tersebut, 80,3 persen masyarakat kembali menginginkan Mah­­­yeldi menjadi Gubernur Sumatra Barat periode 2024-2029 di­dampingi Vasko Ru­sei­my.

“Berdasarkan hasil sur­vei yang kita lakukan, seba­nyak 80,3 persen masya­rakat menginginkan Mah­yeldi kembali memimpin Sumbar ke depan. Dari jumlah itu hanya 13,8 per­sen yang ingin kepemim­pinan Sumbar berganti,” kata CEO Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, Selasa (22/10).

Dari jumlah tersebut, sebanyak 26,3 persen me­nyat­akan sangat setuju Mahyeldi kembali me­mim­pin Sumbar dan 54 persen menyatakan setuju. Se­men­tara tidak setuju se­enyak 12,8 persen res­pon­den dan hanya 1 persen yang sangat tidak setuju.

Ia menyebut keinginan masyarakat Sumbar yang tercermin dari hasil survei itu sejalan dengan elek­tabilitas pasangan Mah­yeldi-Vasko dari hasil sur­vei terbuka Voxpol.

“Hasil survei dari 800 orang responden yang ter­sebar pada 19 kabupaten dan kota di Sumbar, me­nunjukkan elektabilitas pa­sa­ngan Calon Gubernur Sumatra Barat nomor urut 1, Mahyeldi-Vasko Rusei­my jauh meninggalkan pe­saingnya Epyardi Asda-Ekos Albar,” katanya.

Elektabilitas Mahyeldi-Vasko, kata Pangi, jika Pilgub digelar hari ini men­capai 70,3 persen semen­tara elektabilitas pesaing mereka, Epyardi Asda-Ekos Albar hanya 16,8 per­sen. Dari jumlah 800 res­ponden, 13 persen dian­tara­nya menyatakan tidak tahu atau belum menen­tukan pilihan.

“Popularitas dan elek­ta­bilitas Mahyeldi-Vasko itu sangat linear dengan tingkat keterkenalan dan rasa suka dari pemilih,” katanya.

Sosok Mahyeldi dikenal oleh 88, 8 persen pemilih dan disukai oleh 78,8 per­sen. Sosok Vasko Ruseimy secara mengejutkan juga telah dikenal oleh 61,4 per­sen dan disukai oleh 53,1 persen pemilih.

Kemudian, tingkat ke­ter­kenalan dan rasa suka pemilih terhadap Vasko ternyata lebih tinggi dari Epyardi Asda yang menjadi calon gubernur pesaing­nya. Sosok Epyardi Asda berdasarkan survei Voxpol hanya dikenal oleh 51,1 persen pemilih dan disukai 36,9 persen. Sedangkan wakilnya Ekos Albar lebih rendah lagi, hanya dikenal 39 persen responden dan disukai oleh 29,0 persen.

Hasil survei mengung­kapkan bahwa pemilih di Sumbar cenderung rasio­nal, dengan 63,7 persen me­milih berdasarkan ki­nerja, pengalaman, visi, misi, dan program yang ditawarkan.

Sementara 14,3 persen pe­milih mengedepankan fak­tor sosiologis seperti aga­ma, asal daerah, dan suku, se­­dangkan 16,3 pe­rsen mem­­pertimbangkan faktor psikologis, termasuk karak­ter dan penampilan fisik.

Pemilih yang rasional itu menurut Pangi mem­buat politik uang tidak akan efektif di Sumbar. Apalagi, dari hasil survei, penda­patan masyarakat Sumbar juga sudah cukup tinggi. Hanya sekitar 19,9 persen yang memiliki pendapatan di bawah 700 ribu.

“Dengan data ini, pasa­ngan calon kepala daerah yang mencoba menggu­nakan politik uang bisa-bisa kecele. Uang habis, tapi suara tidak bertam­bah,” katanya.

Pangi Syarwi menyebut 69,8 persen pemilih yang disurvei menyatakan su­dah mantap dengan pilihan mereka, artinya akan sulit mengubah arah pilihannya saat pencoblosan pada 27 November 2024. Namun masih ada 21 persen yang termasuk dalam kategori swing voters. Sisa 9,3 per­sen responden menyata­kan tidak tahu.

Sementara itu, penga­mat Politik dari Universitas Andalas, Aidinil Zetra me­nilai survei yang dilakukan sangat serius, dilihat dari waktu pelaksanaan yang sampai 10 hari.

“Untuk Sumbar, itu luar biasa. Artinya aspek kete­litiannya tercapai. Sampel juga sangat wakili yaitu 800 orang dengan tingkat ke­per­cayaan 95 persen. Sur­vei dilakuka face to face, quality control juga luar biasa sehingga hasilnya layak dipercaya,” katanya.

Ia menilai sampel ber­hasil menggambarkan kon­disi Sumbar secara keselu­ruhan dari jumlah pendu­duk, demografi penduduk (jumlah laki-laki dan pe­rem­puan) yang seimbang. Usia dari responden juga tidak jauh berbeda dengan data statistik.

“Hasil survei yang di­sam­paikan, ternyata tidak jauh berbeda dari hasil survei sebelumnya yang kami lakukan terutama dari sisi elektabilitas,” katanya.

Menurutnya berdasar­kan data survei, ternyata Vasko cukup memberikan insentif elektoral pada Mah­yeldi. Artinya ketika hasil survei yang memisahkan calon gubernur dengan wakil gubernur dengan hasil survei ketika diga­bungkan, angka elektibi­litas meningkat.

Sementara untuk Ca­lon Gubernur Sumbar no­mor urut 2 Epyardi Asda-Ekos Albar, sosok Ekos ternyata masih kurang dikenal. Tingkat popula­ritas relatif rendah, tingkat penerimaan juga relatif rendah. Elektabilitas tidak memberikan insentif bagi Epyardi Asda.

Survei Voxpol Center Research and Consulting dilakukan antara 7 hingga 16 Oktober 2024, dengan populasi sampel dari 19 kabupaten dan kota. Jum­lah total sampel adalah 800 orang, dengan proporsi 50:50 antara laki-laki dan perempuan. Margin of error survei ini lebih kurang 3,47 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Metode yang digu­na­kan adalah survei tatap muka dengan aplikasi Android i-Voxpol untuk me­mastikan data yang ter­ukur, dan dilakukan double spotcheck terhadap 20 per­sen dari total sampel se­cara acak. Responden ter­sebar proporsional di 19 kabupaten dan kota. (*)

Exit mobile version