Gelombang Tinggi Hantam Pantai, Rumah Makan Ambruk, 15 Pelajar jadi Korban, Terkena Karang hingga Tertimpa Reruntuhan

AMBRUK— Pelajar yang luka-luka akibat rumah makan ambruk di Kecamatan Bungus Teluk Kabung, dievakuasi ke rumah sakit dan puskesmas.

PADANG, METRO–Bangunan Rumah Makan Pasir Putih di depan SMAN 11 Padang, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang,  ambruk akibat abrasi pantai, Rabu (16/10) sekitar pukul 12.30 WIB. Akibatnya, 15 orang pelajar yang sedang menikmati makan siangnya di rumah makan itu terjatuh dan tertimpa reruntuhan ba­ngunan.

Para pelajar itu merupakan anggota tim voli putri dari SMAN 5 Padang. Mereka mengalami luka-luka lantaran terjatuh ter­kena batu karang dan material bangunan yang runtuh. Para korban pun selanjutnya dievakuasi ke Puskesmas terdekat dan beberapa di antaranya terpaksa dirujuk ke rumah sakit karena luka yang cukup serius.

Kapolsek Bungus Teluk Kabung, Kompol Al Indra membenarkan insiden ini. Dia bilang peritiwa tersebut terjadi sekitar pukul 12.30 WIB. Rumah makan itu ambruk karena abrasi pantai yang terjadi akibat gelombang pasang laut.

“(Korban) pelajar dari tim bola voli putri SMAN 5 Padang. Korban setelah kejadian dievakuasi ke Pus­kesman Teluk Kabung. Semua korban mengalami luka ringan hingga berat seperti luka lecet, memar, dan patah tulang. Dari 15 tersebut, ada empat pelajar dirujuk ke Semen Pa­dang Hospital guna perawatan lebih lanjut,” kata dia.

Kompol Al Indra menjelaskan, pascakejadian, warung makan yang ambruk ditutup sementara dan telah dipasangi garis polisi. “Ya, sementara ditutup karena gelombang tinggi masih terjadi,” katanya.

Terpisah, Kepala Ba­dan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pa­dang, Hendri Zulviton me­ngatakan, setelah mendapat laporan adanya kejadian itu, pihaknya langsung mengerahkan personel ke lokasi dan proses evakuasi berjalan cepat.

“Setelah menerima laporan, tim kami segera men­d­atangi tempat kejadian perkara (TKP) dan me­la­kukan evakuasi terhadap korban, yang sebagian ter­tim­pa reruntuhan,” ujarnya.

Saksi mata sekaligus korban, Ariq Fadhillurrahman (18), siswa kelas 11 SMA Negeri 5 Padang, menjelaskan bahwa kejadian berlangsung sangat cepat dan tanpa diduga-duga.

“Kami sedang makan bersama, tiba-tiba lantai rumah makan runtuh, dan kami jatuh bertumpuk satu sama lain. Beberapa di antara kami ada yang terluka akibat tertimpa reruntuhan bangunan,” ungkapnya.

Empat siswa yang me­ngalami luka serius dirujuk ke Semen Padang Hospital (SPH) untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Salah satu korban, Celsy Aprilia Putri (15), mengalami luka parah di kaki kiri dan telapak tangan kanan yang harus dijahit.

Selain itu, korban lain, Sarah (17), mengalami kesulitan menggerakkan kedua bahunya, sedangkan Alifa Febrina Putri (15) mengalami luka di lutut dan kaki.

Pemilik rumah makan, Gusrizaldi (57), mengaku terkejut atas insiden tersebut. Semuanya terjadi begitu cepat, dan bagian belakang bangunan tiba-tiba roboh.

Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan pe­nyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti ambruknya bangu­nan tersebut, sementara para korban terus mendapat perawatan intensif di rumah sakit.

Dari data Pusat Meteorologi Maritim BMKG, potensi gelombang mencapai 2 meter di wilayah Perairan Barat Sumatra Barat, Perairan Timur Mentawai. Sedangkan cuaca secara umum diprakirakan berawan banyak dengan potensi hujan ringan-sedang bisa disertai angin. Angin secara umum dari Barat Laut – Timur Laut dengan kecepatan angin 2-15 knots. Ketinggian gelombang laut secara umum kategori Sedang-Tinggi. (brm)

Exit mobile version