Pemuda 25 Tahun Tewas Tenggelam di Bendungan, Terjun dari Pinggir lalu Kesulitan Berenang

EVAKUASI— Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah korban Jefrinaldi (25) yang tenggelam di bendungan Kelurahan Koto Panjang Ikur Koto, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang.

PADANG, METRO–Tragis. Seorang pemuda dilaporkan tenggelam saat mandi-mandi di Bendungan Proyek Balai Gadang RT 03 RW 04, Kelurahan Koto Panjang Ikur Koto, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, pada Minggu, (6/10) sekitar pukul 14.30 WIB.

Berdasarkan informasi dari masyarakat setempat, korban yang saat itu mandi-mandi sendiri, diduga tidak mengetahui kondisi kedalaman bendungan sa­at melompat dari pinggir hingga menyebabkannya tenggelam.

Insiden tenggelamnya korban membuat warga setempat menjadi heboh dan berdatangan ke lokasi. Warga pun sempat be­rusaha melakukan pencarian terhadap korban yang tenggelam tapi tidak membuahkan hasil.

Kejadian tersebut langsung dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pa­dang. Setelah menerima laporan, Tim Reaksi Cepat (TRC) PB BPBD Kota Pa­dang di bawah komando Kabid Kedaruratan dan Logistik (KL), Al Banna, bersama Tim SAR gabungan segera melakukan upaya pencarian.

Proses pencarian dilakukan dengan metode penyisiran dan penyelaman di sekitar area bendungan. Pada pukul 16.15 WIB, Tim SAR Gabungan berhasil menemukan tubuh korban yang diketahui bernama Jefrinaldi (25), warga Sungai Pinang Batang Anai, Pariaman. Korban kemudian dievakuasi dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk penanganan lebih lanjut.

“Korban berhasil ditemukan oleh tim gabungan tidak jauh dari lokasi pertama kali dinyatakan hilang tenggelam atau saat me­lompat ke air bendungan. Korban ditemukan dengan kondisi kode hitam atau meninggal dunia,” ungkap Al Banna.

Al Banna menjelaskan, untuk mempemudah proses pencarian korban, air bendungan yang berfungsi untuk irigasi sempat dibuka. Selain itu, dia juga menghimbau masyarakat agar lebih berhati- hati ketika beraktivitas di sekitar area bendungan, dan selalu memerhatikan situasi dan kondisi sekitar.

“Kita harus memahami situasi dan kondisi tempat tersebut. Jangan sampai kejadian serupa terulang kembali. Masyarakat diharapkan selalu waspada dan tidak melakukan aktivitas yang berpotensi membahayakan diri sendiri maupun orang lain,” tukasnya. (brm)

Exit mobile version