JAKARTA, METRO–Pemerintah masih terus memerangi perjudian, khususnya judi online (judol). Pasalnya masih banyak masyarakat yang diduga terus bermain judi online. Meskipun biasanya menang di awal-awal bermain, ujung-ujungnya bakal boncos alias rugi.
Pengalaman bermain judi online, diceritakan oleh Ana. Dia mengaku sempat masuk dalam jebakan permainan judi online pada akhir 2023 lalu.
“Kejadian Desember 2023 yang lalu. Modal pertama Rp 1,5 juta karena masih penasaran dan ingin dapet berkali-kali lipat,” katanya di sela mengikuti kegiatan Lari Dari Judol Kementerian Kominfo.
Di awal-awal, Ana mengatakan sempat mendapat keuntungan atau cuan. Dari modal Rp 5 juta, saldo di akun judol miliknya sempat berkembang jadi Rp 9 jutaan. Karena mendapatkan kemenangan, Ana kemudian merasa ketagihan. Hingga akhirnya setelah kembali bermain beberapa kali, dia sering kalah. Sampai akhirnya dia mengalami kerugian finansial.
Ana kemudian menghubungi adminnya dan disuruh untuk top-up lagi. Karena yang sebelumnya sudah larut malam sehingga saldonya mengendap. “Sejak saat itu saya merasa dirugikan dan menyesal telah melakukan transaksi (judi online),” lanjutnya.
Ana memberikan wejangan kepada para partisipan yang hadir dalam acara lari tersebut. Wejangannya agar masyarakat, khususnya generasi muda tidak mudah tergoda untuk bermain judi online. Menurut pengalamannya sendiri, kemenangan pada awal bermain merupakan sesuatu yang settingan. Tujuannya untuk menarik minat penggunanya. “Untuk masyarakat Indonesia, jangan asal klik link di media sosial. Sesuatu yang instan itu tidak ada,” pungkasnya.
Cerita berikutnya disampaikan Luna, yang juga mantan pemain judi online. Menurut pengakuan Luna, judi online memiliki trik yang merupakan bagian dari algoritma. “Aku tahu setelah ikut main, tapi lebih baik tidak pernah mencoba dan tidak pernah masuk ke dalam lingkaran judol,” tuturnya.
Luna mengaku, dirinya pernah mendapat kemenangan di awal. Tetapi kemudian diberi kekalahan selanjutnya. Sebab itu Luna tidak melanjutkan bermain judi online. “Salah satu cara untuk berhenti main judol adalah dengan melihat lingkungan sekitar. Ada teman yang menang 100 juta tapi total ruginya sudah 1 milyar,” tutupnya.
Berdasarkan data dari Kemenkominfo, sejak tahun 2017 hingga 31 Agustus 2024, mereka telah memblokir 4.011.044 konten terkait perjudian di internet. Kebijakan ini merupakan upaya untuk menekan bertambahnya angka judi online di Indonesia. Dalam sosialisasi pencegahan judi online, Kemenkominfo tidak hanya menarik massa dengan sharing session. Tetapi juga melalui acara olahraga. (jpg)