Berhasil Kelola Lingkungan Hidup, Gubernur Mahyeldi 3 Kali Berturut-turut Raih Penghargaan dari Kementerian LHK

BERIKAN SAMBUTAN— Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah memberikan sambutan saat peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia beberapa waktu lalu.

PADANG, METRO–Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyel­di Ansharullah salah satu dari tiga kepala daerah di Indonesia yang menerima anugerah penghargaan Green Leadership Nirwasita Tantra dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI.

Penghargaan Green Leadership Nirwasita Tantra 2023 yang diserahkan pada tahun 2024 ini, diterima oleh Mahyeldi Ansharullah dengan diwa­kili Kepala Dinas Lingku­ngan Hidup (DLH) Sumbar, Tasliatul Fuadi dari Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar di Gedung Manggala Wana­bakti Kementerian LHK Jakarta Pusat, Rabu (18/9).

Diketahui, penghar­ga­an tertinggi di bidang ling­kungan hidup tingkat na­sional ini, telah berhasil dipertahankan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sum­bar selama tiga tahun ber­turut-turut, sejak Tahun 2021 hingga sekarang.

Dengan diterimanya penghargaan ini, menan­dakan Pemerintah Pusat mengakui keberhasilan Gubernur Sumbar dalam mendukung program pem­bangunan berkelanjutan serta meningkatkan kua­litas lingkungan hidup ma­syarakat.

“Alhamdulillah, Suma­tra Barat kembali menjadi berhasil menjadi daerah paling terdepan dan ter­baik dalam penyusunan dokumen informasi kinerja pengelolaan lingkungan hidup daerah (DIKPLHD). Sehingga secara berturut-turut selama 3 tahun selalu dianugerahi penghargaan Green Leadership Nir­wasi­ta Tantra oleh Pemerintah Pusat,” ujar Mahyeldi di Padang, Rabu (18/9).

Mahyeldi menegaskan, Pemprov Sumbar sejak empat tahun terakhir terus berupaya mewujudkan visi besar Sumbar Sehat, Cer­das Unggul dan Berdaya Saing. Cita-cita besar itu, diwujudkan melalui sejum­lah program serta kebi­jakan konkrit daerah, salah satunya di bidang lingku­ngan hidup.

Termasuk dalam upaya penanggulangan dampak krisis iklim global yang bermuara kepada pening­katan kualitas lingkungan hidup masyarakat Sumbar secara keseluruhan.

Atas keseriusan terse­but, sejak tiga tahun ter­akhir, Sumbar selalu dipilih men­jadi daerah langganan pene­rima anugerah  apre­siasi Program Kampung Iklim (Proklim) dari Kemen­terian LHK RI yang diraih secara berturut-turut mulai tahun 2021, 2022, 2023 dan 2024 ini.

“Keberhasilan Sumbar meraih  penghargaan Green Leadership Nir­wasi­ta Tantra serta apresiasi Proklim selama empat ta­hun ber­turut-turut, selalu menjadi spirit dan semangat  bagi jajaran Pemprov Sumbar dalam mewujudkan pem­bangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan,” ucap Mahyeldi.

Kepala DLH Provinsi Sumbar, Tasliatul Fuadi menambahkan, deretan penghargaan tertinggi bi­dang lingkungan yang di­raih Pemprov Sumbar pada masa kepemimpinan Gu­ber­nur Mahyeldi An­sha­rullah dan Wakil Gubernur (Wagub) Audy Joinaldy, tidak terlepas dari komit­men besar dan sinergitas pemerintah daerah dengan stakeholder terkait.

Dalam upaya memas­tikan pembangunan tetap berjalan sesuai dengan prin­sip-prinsip keberlan­ju­tan lingkungan, tim kerja DLH Sumbar bersama OPD terkait, instansi ver­tikal pe­merintah pusat maupun ka­bupaten/kota juga ber­hasil merumuskan DIKPLHD Sum­bar tahun 2023.

“Dokumen ini penting, untuk memastikan ber­lang­sungnya pemba­ngu­nan ber­kelanjutan di Suma­tra Barat. Baik pada aspek eko­nomi, sosial maupun  ling­kungan hidup. Atas nama Bapak Gubernur, saya sela­ku Kepala DLH Sumbar me­nyampaikan terima kasih kepada selu­ruh pihak yang terlibat dan memberikan dukungan,” jelasnya.

Di samping penyusu­nan dokumen DIKPLHD yang nantinya akan men­jadi acuan, Pemprov Sum­bar melalui DLH juga se­nan­tiasa aktif melakukan ke­giatan pe­ngawasan ter­ha­dap  aspek ke­patuhan lingkungan selu­ruh pelaku usaha di Sumbar.

Aspek kepatuhan pe­laku usaha, diukur lewat sejumlah indikator yang telah ditetapkan. Sejauh ini, indeks kepatuhan pelaku usaha Sumbar terhadap aspek lingkungan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

“Meskipun masih ada satu atau dua perusahaan kategori merah yang kita jatuhi sanksi karena tidak patuh terhadap prinsip keberlanjutan lingkungan tapi secara umum indeks­nya membaik. Agar capa­ian­nya semakin membaik, pengawasan berkala juga te­rus kita lakukan,” je­lasnya.

Selain memperketat pengawasan aspek kepa­tuhan lingkungan terhadap pelaku usaha. Secara khu­sus Pemprov Sumbar juga menyiapkan kanal infor­masi pengaduan masya­rak­at. Setiap aduan yang disampaikan dipastikan akan direspon dan ditin­daklanjuti.

Upaya itu, juga diikuti dengan keterlibatan aktif Tim DLH dan para pakar lingkungan dalam meng­kaji dan menelaah semua dokumen perizinan lingku­ngan yang diajukan pelaku usaha kepada Dinas Pena­naman Modal Terpadu Sa­tu Pintu (DPMPTSP).

“Temasuk mengkaji ke­sesuaian tata ruang, ins­talasi pengolahan limbah, limbah cair, limbah padat, maupun emisi dan seba­gainya. Setelah izin keluar, baru kita lakukan penga­wasan dan penilaian pro­per ketaatan pemegang izin dalam melaksanakan prinsip keberlanjutan ling­kungan,” tambahnya.

Ia menegaskan, anu­gerah Green Leadership Nirwasita Tantra yang ber­hasil diraih Gubernur Mah­yeldi selama tiga tahun berturut-turut, membuk­tikan arah kebijakan dae­rah dalam upaya memas­tikan terwujudnya pem­bangunan berkelanjutan telah mendapatkan penga­kuan secara nasional.

“Begitupun dengan ko­mitmen keterlibatan Sum­bar dalam upaya penang­gulangan krisis iklim global atau Proklim. Sejumlah capaian ini membuktikan komitmen kita dalam upa­ya mewujudkan Sumatra Barat sehat, cerdas, unggul dan berdaya saing pada bidang lingkungan hidup,” pungkasnya. (AD.ADPSB).

Exit mobile version