Bank Nagari Sabet Predikat Tertinggi “Sangat Prima” sebagai Bank Peduli UMKM

MEMBANGGAKAN— Dirut Bank Nagari Gusti Candra saat menerima penghargaan Predikat Tertinggi sebagai Bank Peduli UMKM dalam ajang Best Bank Performance of MSMEs Loans 2024 dari Majalah Peluang.

JAKARTA, METRO–Baru saja mendapatkan prestasi gemilang lewat Unit Usaha Syariah (UUS) yang berhasil meraih skor tertinggi di kelas aset Rp 2,5 triliun sampai di bawah Rp 5 triliun peni­laian Majalah InfoBank, tak butuh waktu lama, Bank Nagari kembali ber­hasil menyabet Predikat Terting­gi sebagai Bank Peduli UMKM dalam ajang Best Bank Performance of MSMEs Loans 2024 dari Majalah Peluang.

Penghargaan tersebut diterima langsung Direktur Utama (Dirut) Bank Nagari Gusti Candra pada Senin (9/9) di Auditorium Binakarna Hotel Bi­dakara, Jakarta.

Dalam kesempatan itu, Dirut Bank Nagari Gusti Candra mengucapkan teri­ma kasih kepada Majalah Pe­luang atas apresiasi yang diberikan. Penghar­gaan ter­sebut akan semakin me­macu Bank Nagari untuk konsisten memberikan per­­hatian dan kepedulian ke­pada para pelaku UMKM agar semakin maju dan berkembang menuju UMKM Naik Kelas dan UMKM Go Digital.

“Peran dan kontribusi UMKM terhadap pereko­no­mian nasional, khusus­nya Sumbar, sangat signi­fikan, karena mereka meng­gerakkan sektor rill, serta mempunyai kontribusi nya­ta dalam pembukaan la­pangan kerja dan pengen­tasan kemiskinan,” kata Gusti Candra.

Khusus di Sumbar, jum­lah pelaku usaha yang paling dominan adalah UM­KM terutama kategori mikro dan kecil. Bank Nagari me­raih penghargaan ini didu­kung dengan produk kredit/pembiayaan andalan, yaitu Kredit Usaha Rakyat (KUR) Konvensional dan Syariah, Kredit dan Pembiayaan Peduli Usaha Mikro (KPUM/PPUM), Kredit/Pembiayaan SiMamak, Kre­dit Pembia­yaan SiMamak Pola Subsidi Bunga/Margin dari APBD Provinsi Sumbar.

Kemudian, Kredit/Pem­biayaan Melawan Rentenir Makan Rendang Subsidi Pemerintah Kabupaten Tanahdatar, Kredit/Pem­biayaan UMKM Berdikari yang merupakan kerja sa­ma Pemerintah Kota Solok dengan Bazda Kota Solok dan Bank Nagari, Kredit/Pembia­ya­an pola Subsidi dari Peme­rintah Kota Pa­dangpan­jang, dan berba­gai skim-skim kredit/pem­biayaan produktif lainnya di Bank Nagari.

Sebagai informasi, Ma­jalah Peluang kembali me­rating kinerja Bank Umum dalam menyalurkan kredit/pembiayaan UMKM. Dari 105 bank umum yang ber­operasi pada 2023, hanya 99 bank menyalurkan kre­dit UMKM.

Mengacu laporan pub­likasi bank umum tersebut, Majalah Peluang mene­tapkan sebanyak 25 bank berkinerja “Sangat Prima” dalam menyalurkan kredit/pembiayaan UMKM.

Bank Nagari, bank ke­banggaan masyarakat Sum­­bar dan Minang Dias­pora, berhasil menjadi yang ter­depan yaitu meraih predi­kat Sangat Prima pada Ke­lompok Bank dengan Modal Inti (KBMI) I yaitu bank dengan modal inti sampai dengan Rp 6 triliun dengan kategori Asset di atas Rp 30 triliun sampai dengan Rp 35 triliun.

Predikat Sangat Prima merupakan predikat ter­tinggi yang diraih oleh suatu bank yang diukur dari 4 indikator penilaian, yaitu Pertumbuhan Kredit/Pem­biayaan UMKM, Share Kre­­dit/Pembiayaan UMKM ter­hadap Total Kredit/Pem­biayaan, Non Performing Loans (NPL) Kredit/Pem­biayaan UMKM, dan Rasio CAR/Permodalan.

Pemimpin Redaksi Ma­jalah Peluang Irsyad Much­tar mengatakan, sektor UMKM merupakan tulang punggung perekonomian yang berkontribusi besar dalammendukung per­tum­buhan dan penciptaan la­pa­ngan kerja.

“Untuk itu, kami meng­apresiasi industri perban­kan yang telah menya­lurkan kredit UMKM de­ngan capaian Sangat Prima dalam ajang Best Bank Performance of MSMEs Loans 2024. Iven ini merupakan ketiga kalinya kita seleng­garakan,” katanya.

Litbang Majalah Pe­lu­ang dalam “Best Bank Performance of MSMEs Loans 2024” ini menggunakan ra­sio dan pertumbuhan se­bagai kriteria utama peni­lai­an. Kriteria Pertum­bu­han digunakan untuk me­ngetahui kemampuan bank dalam meningkatkan kredit UMKM pada periode 2022-2023. Kriteria ini dibe­rikan bobot sebesar 30%.

Kriteria Rasio menggu­nakan rasio kredit atau pembiayaan UMKM terha­dap total kredit ataupem­biayaan. Rasio optimal dari kriteria ini masih 20% atau lebih, dengan porsi bobot sebesar 45%. Rasio Non Performing Loan (NPL) atau Non Performing Financing (NPF) UMKM digu­nakan untuk mengevaluasi kualitas kredit batas tole­ransi sebesar 5%. Pembe­rian bobot untuk kriteria rasio ini sebesar 20%.

Rasio Capital Adequa­cy Ratio (CAR) mengukur kemampuan suatu bank umum untuk menyerap risiko kredit atau pem­biayaan pada NPL UMKM. Rasio terbaik kriteria ini adalah sama atau 14% ke atas, dengan bobot peni­laian 5%.

Dari hasil analisis data yang dilakukan, 25 Bank Berkinerja Sangat Prima Dalam Menyalurkan Kre­dit/ Pembiayaan UMKM (Best Bank Performance of MSMEs Loans 2024). (***)

Exit mobile version