PDG. PARIAMAN, METRO–Sempat dilaporkan hilang selama tiga hari, Nia Kurnia Sari (18), gadis cantik yang sehari-hari menjual gorengan keliling ditemukan meninggal dunia terkubur di dalam tanah di Korong Pasar Surau, Nagari Guguk, Kecamatan 2×11 Kayu Tanam, Kabupaten Padangpariaman.
Mirisnya, jasad Nia Kurnia Sari yang ditemukan terkubur dengan kedalaman hanya satu meter, kondisinya sangat memilukan. Jasad gadis cantik yang selama ini menjadi tulang punggung keluarganya itu, tidak mengunakan busana dan tangan korban dalam kondisi terikat tali rafia.
Tim gabungan menemukan mayat Nia terkubur, Minggu sore (8/9/) , berjarak sekitar 1,5 kilometer dari rumahnya dan 1 km dari tempat barang jualannya ditemukan di Korong Pasa Surau, Nagari Guguak. Setelah penemuan itu, korban yang baru tamat SMA dan ingin kuliah itu, langsung dievakuasi oleh Tim SAR ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar untuk dilakukan autopsi.
Diketahui, anak kedua dari tiga bersaudara ini tak kunjung pulang ke rumah saat menjajakan gorengan dengan berjalan kaki pada Jumat (6/8) lalu. Kuat dugaan, korban diduga diperkosa sebelum dibunuh karena saat ditemukan mayat korban dalam ditemukan keadaan telanjang dengan tangan terikat.
Menurut kesaksian Safril (56), warga sekaligus tetangga, jasad Nia berhasil ditemukan setelah seorang anak kecil menemukan tali rafia. Saat tali tersebut ditarik anak kecil itu, keluar tangan dari tanah.
“Awalnya ada anak kecil menemukan tali rafia, lalu anak ini menariknya. Ternyata, keluar tangan dari tanah. Temuan ini membuat orang-orang yang melakukan pencarian terkejut. Nia ternyata dikubur. Warga langsung melapor ke polisi dan tim gabungan diterjunkan ke lokasi untuk melakukan penggalian.,” kata Safril saat ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara, Senin (9/9).
Safril mengungkapkan, kondisi Nia saat ditemukan, tangan diikat dan tanpa busana. Jasadnya hanya dikubur dengan kedalaman lubang kurang dari 1 meter.
“Kami telah lelah mencari selama tiga hari, ternyata Nia dikubur. Tangan diikat dan tanpa busana. Posisi di dalam lobang, tertelungkup. Kami masyarakat dan tetangga Nia ini, kami minta pelaku menyerahkan diri saja. Anak ini berasal dari keluarga kurang mampu, dia hanya penjual gorengan memakai baki nampan,” ungkapnya.
Sementara itu, terkait dugaan korban diperkosa dan dibunuh, Kapolres Padangpariaman AKBP Faisol Amir mengatakan, saat ini pihaknya masih perlu melakukan penyelidikan atas penemuan jenazah ini, guna memastikan penyebab kematian korban.
“Dugaan memang korban pembunuhan, Penyelidikan dilakukan dengan memintai keterangan keluarga korban dan sejumlah saksi, yang melihat korban terakhir kali sebelum hilang dan ditemukan terkubur. Saat ini korban sudah di RS Bhayangkara untuk dilakukan autopsi. Melalui hasil autopsi pihaknya baru bisa mengetahui penyebab dari kematian korban,” ujarnya.
Selain itu, kata AKBP Faisol, pihaknya sudah mengkonfirmasi bahwa jenazah yang ditemukan itu merupakan gadis penjual gorengan bernama Nia Kurnia Sari (18) yang sudah hilang sejak tiga hari yang lalu. Selain itu, di sekitar lokasi kejadian ditemukan jenazah, juga ditemukan pakaian korban dan barang bukti lain yang diketahui melekat pada tubuh korban saat menghilang.
“Ditemukan dalam kondisi tanpa busana. TKP-nya berjarak sekitar 500 meter dari rumah korban. Kami terus melakukan penyelidikan. Di sekitar lokasi juga ditemukan barang-barang Nia. “Ditemukan beberapa barang dekat TKP. Ada jilbab, kain sarung, sendal dan tempat gorengan,” tuturnya.
Menurut AKBP Faisol, berdasarkan hasil penyelidikan sementara, kuat dugaan gadis malang tersebut telah mendapatkan tindakan asusila atau pemerkosaan dari terduga pelaku. Hal tersebut ditandai dengan tidak adanya uang maupun cincin milik korban. Akan tetapi AKBP Faisol belum bisa mengungkap identitas terduga pelaku serta berapa orang.
“Kami meminta agar publik untuk bersabar dan mempercayakan kasus tersebut kepada pihak kepolisian. Motif meninggalnya Nia Kurnia Sari akibat dugaan pembunuhan dan pemerkosaan serta pencurian,” tutupnya. (ozi)