MC organ tunggal Peni Ofando (26) memperlihatkan motor tukang sapu yang dicurinya beberapa waktu lalu. Dia ditangkap polisi, Rabu (07/10/2015).
PADANG, METRO–Pendapatan menjadi seorang MC organ yang tidak seberapa membuat Peni Ofando alias Peni (26), pemuda asal Simpang Empat, Pasbar ini kalap. Betapa tidak, dengan mengeluarkan keahliannya dalam menghipnotis, pria kemayu ini pun berhasil melarikan satu unit sepeda motor milik cleaning service GOR UNP, Selasa (6/10) pagi.
Informasi yang dihimpun POSMETRO, tindakan yang dilakukan oleh Peni ini bisa dikatakan modus baru hipnotis. Dengan mencubit, Ermaneli (48), cleaning service GOR UNP yang tinggal di Jalan Patenggangan, Air Tawar Barat ini pun dibuat pingsan. Peni pun dengan tenang bisa melarikan sepeda motor Yamaha Mio nopol BA 5688 B milik korban.
Menurut penuturan korban saat membuat laporan di Polsekta Padang Utara, Ermaneli menyebut, kalau saat kejadian sama sekali tidak menyadari sepeda motornya dilarikan pelaku. Bahkan, sejumlah warga yang membantu Ermaneli mengatakan kalau korban ini sempat tergeletak di jalan karena pingsan.
Dijelaskannya, saat itu dirinya tengah berada di depan GOR UNP sambil menyapu seperti yang setiap hari dilakukannya. Tiba-tiba, datang seorang lelaki bercelana pendek dan tanpa menggunakan sandal mendekati korban yang saat itu juga berada di sebelah sepeda motornya. Tak dinyana, korban pun tidak ingat lagi kejadian tersebut karena sudah tidak sadarkan diri.
“Mungkin dia mengambil kunci motor di saku celana saya. Padahal, sama sekali saya tidak kenal dengan pria itu,” paparnya kepada penyidik.
Kemudian, korban baru tersadar setelah beberapa orang yang ada di sekitar lokasi kejadaian menggoyangkan badannya. Saat terbangun, korban baru menyadari kalau dirinya sudah menjadi korban kejahatan.
“Saya tidak terima pak, makanya saya langsung lapor polisi. Saya masih ingat wajah pria itu. Dia bergaya seperti perempuan,” jelas Ermaneli.
Sementara, Kapolresta Padang, Kombes Pol Wisnu Andayana melalui Kapolsekta Padang Utara, Kompol Yulinasril membenarkan tentang peristiwa tersebut. Pelaku aksi hipnotis itupun berhasil dibekuk pada Rabu (8/10) dinihari kemarin saat mengendarai sepeda motor hasil curiannya tersebut di Hadis Didong (depan DPRD Sumbar).
“Kita sudah mengamankan pelaku dan saat ini sudah diinapkan di dalam sel tahanan Mapolsekta Padang Utara,” tutur Kapolsek.
Ditambahkan Kanit Reskrim, Iptu Jaswir ND, penangkapan terhadap Peni ini berhasil berkat keterangan lengkap dari korban yang masih sempat mengingat wajah pelaku. Personil reskrim pun lantas melakukan penyelidikan dan mendapati informasi A-1 tentang keberadaan pelaku. Tanpa pikir panjang, pelaku langsung diciduk tanpa perlawanan saat membawa motornya di Jalan Khatib.
“Peni diciduk saat membonceng seorang bencong lainnya di depan DPRD Sumbar. Saat diamankan, dia sempat menolak. Tapi, setelah dipertemukan dengan korban, pelaku manut,” papar Jaswir.
Saat ini, petugas kepolisian masih melakukan penyelidikan intensif terkait kasus curanmor dengan modus hipnotis tersebut. Dugaan sementara, pelaku ini sudah ahli dalam menjalankan aksi dan sudah menjalankan aksi serupa di tempat lain. “Kita masih melakukan penyelidikan dan mengungkap jaringan yang dimiliki oleh pelaku ini,” pungkas Jaswir.
Uang MC Organ Tidak Mencukupi
Terpisah, Peni yang gemulai ini pun membantah tindakan yang dilakukannya tersebut masuk ke dalam aksi kriminal. Dia mengaku, meminjam sepeda motor itu kepada korban, tapi tidak mengetahui kalau korban pingsan. Selain itu, dia hanya meminjam sepeda motor milik korban untuk membeli makanan meskipun tidak kenal dengan korban.
”Saya hanya pinjam motor dia pak untuk beli makanan. Tapi, tidak tahu kenapa saya jadi melarikannya pak,” ucap pelaku yang selalu plin-plan selama pemeriksaan.
Pelaku ini juga mengaku hijrah ke Padang karena pendapatannya sebagai MC organ tidak pernah mencukupi kebutuhannya. Di Padang, dia berencana untuk mencari kerja lain. “Tapi, mau gimana pak. Saya sudah ditangkap polisi,” paparnya. (age)
Komentar