PADANG, METRO–Pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan pembangunan di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) yang memberikan dampak langsung kepada perekonomian masyarakat.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar terus berupaya memacu tingÂkat kunjungan wisatawan ke SumÂbar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Triwulan 2 Tahun 2024 upaya tersebut menunjukan hasil meÂngemÂbirakan.
Gubernur Sumbar Mahyeldi AnÂshaÂÂrulÂlah mengakui, pihaknya telah meÂÂnyiapkan langkah strategis untuk meÂÂningÂkatkan kunjungan wisata ke SumÂbar. Salah satunya dengan mengoptimalkan skema pemÂberdayaan dan peneÂkanan sadar wisata kepada masyarakat.
“Kita telah melakukan pembenahan agar meÂningÂkatkan kunjungan wisata ke Sumbar. Salah satu fokus kita adalah bagaiÂmana sikap sadar wisata dan keterlibatan masyaÂrakat bisa meningÂkat,”seÂbut Mahyeldi di Padang, Selasa (3/9).
Ia mengatakan, SumÂbar tidak memiliki sumber daya alam yang banyak, namun daerah ini dianuÂgerahi alam yang indah. Sehingga pengembangan sektor pariwisata menjadi pilihan realistis untuk diÂoptimalkan.
“Pariwisata ini mampu meningkatkan pereÂkonoÂmian masyarakat, multiplier efeknya sangat besar. Bisa kita lihat di beberapa daerah wisata, tingkat peÂrekonomian warganya saÂngat baik. Bahkan angka kemiskinannya juga kecil,” ungkapnya.
Berkaca dengan itu, Sumbar terus komitmen meningkatkan kunjungan wisatawan. Bahkan, untuk tahun ini Pemprov Sumbar menargetkan angka kunÂjungan wisata mencapai 13,5 juta wisatawan.
“Makanya saya meneÂkankan agar selalu memÂperhatikan beberapa hal-hal mendasar dalam meÂningkatkan kunjungan. PerÂtama, kebersihan, kedua, pelayanan, ketiga, transÂparansi berupa informasi harga yang jelas dan tata kelola, yang tertib terÂmaÂsuk dalam urusan parkir,” ulasnya.
Diungkapkannya, sekÂtor pariwisata juga berpeÂran menekan angka gini ratio di Sumbar. Dengan pariwisata, tidak ada lagi kejomplangan antara warÂga miskin dan kaya. KareÂna terjadi penyebaran peÂrekonomian secara merata dengan pergerakan wiÂsatawan.
“Dengan sebanyak 328 desa wisata di Sumbar ikut mendistribusikan peÂmeraÂtaan perekonomian di SuÂmatra Barat. Karena perjaÂlanan wisatawan pada deÂsa wisata tersebut memÂbuat pergerakan uang meÂrata di sejumlah daerah,” ungkapnya.
Komitmen tersebut kiÂni sudah menunjukan hasil. Angka kunjungan wisataÂwan mancanegara (wisÂman) ke Sumbar mengaÂlami peningkatan. Khusus Juli 2024, mencapai 5.936 kunjuÂngan wisman, meÂningkat 28,18 persen dibanÂding angÂka kunjung Juni 2024.
Angka tersebut disamÂpaikan oleh Statistisi MaÂdya BPS Provinsi Sumbar, Ilhamiwitri pada kegiatan Berita Rilis Statistik (BRS), Senin (1/9).
“Wisatawan mancaneÂgara atau wisman yang berkunjung ke Sumatera Barat melalui BIM pada Juli 2024 sebanyak 5.936 kunÂjungan. Angka ini menunÂjukkan peningkatan secara month to month 28,18 perÂsen. Secara year on year juga naik 20,02 persen,” jelasnya.
Disampaikannya, secaÂra kumulatif, wisman yang berkunjung ke Sumbar meÂlalui BIM tercatat sebesar 40.733 kunjungan. Angka ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya pada periode yang sama.
Di sisi lain, secara umum terjadi deflasi, yakni penurunan harga barang atau jasa pada Agustus 2024 sebesar 0,16 persen. Angka ini dapat dipengaÂruhi berbagai faktor, seÂperti produksi, distribusi, dan cuaca.