Menurut Widya Navies, dengan fasilitas apa adanya dan pendanaan yang sangat irit, kontingen Porwanas PWI Sumbar telah berhasil mempertanggungjawabkan kepada masyarakat Sumbar atas keikutsertaan di Porwanas Banjarmasin.
“Bayangkan, untuk meraih mendali emas, Jayusdi Effendi dan Junaidi Jarat harus belajar melalui Youtube terkait metode pertandingan, karena berbeda dengan yang telah mereka kuasai. Mereka perhatikan atlet NTB main domino dengan metode yang dipertandingkan. Alhamdulillah, akhirnya kita yang dapat emasnya. Kemauan keras ini layak kita apresiasi, mereka telah mempertanggungjawabkannya kepada masyarakat Sumbar dengan raihan mendali emas,” ungkapnya.
Kemauan keras, jelas Widya Navies juga ditunjukkan oleh kontingen Sumbar yang mengikuti lomba fotografis dan karya jurnalistik.
“Bayangkan, mereka harus masuk hutan keluar hutan, menyisiri sungai besar di Kalsel, bahkan ada yang tepar, sakit dan kelelahan. Mereka hanya menggunakan peralatan sederhana, kamera Hp, bukan kamera bernilai puluhan juta, tapi berhasil menunjukkan kualitas terbaik mereka dengan meraih 2 mendali perunggu,” ujar Widya Navies.
Atas keberhasilan Sumbar meraih 1 mendali emas dan 2 mendali perunggu, ujar Widya Navies, maka Sumbar berada di posisi 16 dari 34 provinsi yang mengirim kontingen Porwanas ke Banjarmasin, Kalsel.
Sementara itu, Official Fotografi/Karya Jurnalistik kontingen PWI Sumbar, DR H Amiruddin mengucap syukur atas keberhasilan tersebut.
“Berkat doa kawan-kawan semua, Allah SWT memberikan yanh terbaik untuk kita bersama,” katanya.
Dikatakan Amiruddin, untuk lomba fotografi dan jurnalistik, PWI Sumbar menurunkan Reviandi, Emil Mahmud, dan Guspayendri.
“Terima kasih atas perjuangan keras Reviandi, Emil Mahmud, dan Guspa yang berhasil menambah 2 mendali perunggu untuk Sumbar,” pungkasnya. (rel)