Sejumlah wanita pekerja malam didata petugas Sat Pol PP usai tertangkap sedang berada di salah satu tempat karaoke, Selasa (06/10/2015) dini hari. Dalam razia kemarin, setidaknya ada 28 perempuan yang diamankan petugas dari empat lokasi yang diduga berpotensi jadi tempat mesum.
PADANG, METRO–Para pengunjung cafe dan pekerja spa di salah satu hotel yang ada di kawasan Ranah, Kota Padang, berhamburan saat petugas gabungan melakukan razia, Selasa (6/10) dini hari. Tak hanya merazia hotel yang dilengkapi layanan spa, petugas juga menggerebek beberapa wisma, tempat kos hingga lokasi hiburan malam. Sebanyak 28 perempuan dan sepasang kekasih diamankan dalam razia itu.
Razia dimulai sekitar pukul 23.00 WIB. Usai melakukan apel gabungan, yang dipimpin Kasatpol PP Firdaus Ilyas, petugas bergerak ke salah satu hotel yang menyediakan spa. Di sana personel gabungan berhasil membawa sekitar 11 wanita pekerja spa. Pemilik spa juga diberi surat pangilan.
Sekitar pukul 00.00 WIB, razia dilanjutkan ke kos yang berada di Tabing. Kos tersebut dilaporkan mencampurkan penghuni lelaki dan wanitanya. Di sana, polisi menjaring satu wanita yang sedang nyantai di kamar. Karena tidak punya KTP, ia dinaikkan ke mobil patrol. Razia berlanjut kembali. Petugas mengarah ke Jalan Damarus. Di sana, 17 wanita malam diamankan. Sempat terjadi keributan karena para wanita itu tak mau dibawa. Usai menenangkan suasana, razia kembali dilanjutkan ke Wisma Lavender yang berada di jalan Diponegoro.
Di sana ditemukan pasangan illegal yang sedang bermadu kasih. Namun karena tidak bisa melihatkan surat nikah, keduanya dibawa.
Kasat Pol PP Kota Padang Firdaus Ilzas mengatakan, razia dilakukan di tempat yang diduga sebagai lokasi terselubung. “Berkat laporan yang kami terima dari masyarakat kita pun langsung bergerak dan di 4 titik yang kita razia ada sekitar 28 yang diduga wanita malam dan satu pasangan illegal berhasil diamankan,” kata Firdaus.
Firdaus menambahkan, setelah berhasil diamankan, pihaknya dan melakukan pemeriksaan secara intensif, dan dilakukan pendataan, jika terbukti sebagai pekerja sex maka pihaknya aan mengirim wanita tersebut ke Sukarami untuk pembinaan.
”Satu persatu wanita-wanita ini akan diperiksa oleh PPNS, jika terbukti penjajah sex, kita akan bina dia di Sukarami. selain itu kita juga melakukan pemanggilan terhadap pemilik kafe, hotel, widma dan kos-kosan, untuk diperiksa izinnya,” ungkap Firdaus. (r)