“Kasus laka lantas selama Ops Patuh 2024, kejadian mengalami penurunan 2%. Dimana pada tahun 2024 terdapat 89 kejadian dan pada tahun 2023 terdapat 91 kejadian. Untuk korban jiwa meninggal dunia akibat laka tersebut turun 11% yakni pada tahun 2024 terdapat 9 kejadian dan tahun 2023 terdapat 10 kejadian,” ujarnya.
Lanjut AKBP Agung Pranajaya, usia pelaku pelanggaran didominasi oleh usia remaja dari 16 hingga 30 tahun dengan total sebanyak 2.497 pelanggaran.
“Jumlah kendaraan yang diamankan sebanyak 785 kendaraan. Kendaraan yang terlibat pelanggaran yakni sepeda motor 3.278 unit, mobil penumpang 659 unit, Bus 22 unit dan mobil barang 289 unit,” ujarnya.
Walaupun Operasi Patuh telah selesai dilaksanakan, namun pihaknya tetap akan melakukan penindakan terhadap pelanggar lalu lintas, serta memberikan imbauan kepada masyarakat dalam rangka menjaga kamseltibcarlantas.
“Adapun upaya yang telah kita lakukan adalah dengan melakukan kegiatan preemtif yaitu pendidikan kepada masyarakat baik melalui media cetak, media elektronik, media sosial (FB, Twitter, IG dan Web) serta melakukan pemasangan berupa spanduk, leaflet, stiker dan juga melalui bilboard,” katanya.
Lanjut AKBP Agung, pihaknya juga akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan disekolah-sekolah guna memberikan pendidikan berlalu lintas sejak usia dini. “Sehingga diharapkan mampu mengurangi angka dan fatalitas dari kecelakaan lalu lintas,” tukasnya. (rgr)