PADANG, METRO —Dua kebakaran besar terjadi di Kota Padang, pada Selasa (30/7). Beruntung, musibah itu tida ada korban luka maupun korban meninggal. Namun, kerugian yang ditimbulkan akibat kebakaran di dua lokasi berbeda itu mencapai miliaran rupiah.
Kebakaran pertama terjadi di wilayah Padang Timur, tepatnya di SMP Negeri 8 Kota Padang sekitar pukul 13.47 WIB. Dalam peristiwa tersebut, satu rumah semi permanen, mushala dan dua ruangan kelas di SMPN 8 Padang habis dilahap si jago merah.
Kepala bidang (Kabid) Ops Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang, Rinaldi mengatakan bahwa, kebakaran di SMPN 8 Padang dipicu dari terbakarnya satu rumah yang berada di dekat sekolah. Rumah tersebut milik seorang lansia bernama Dalinun (72).
“Saat kebakaran terjadi, Dalinun pergi ke masjid untuk menunaikan shlat. Warga pun melihat api mulai membesar di rumah Dalinun yang berada persis di sebelah SMP N 8 Kota Padang. Warga langsung melaporkannya ke Damkar Kota Padang,” ucapnya.
Rinaldi menyebut, saat kebakaran rumah yang mulai menyebar ke bangunan sekolah, seluruh murid yang sedang mengikuti proses belajar mengajar di ruang kelas, sempat dibuat panik dan berhamburan ke luar kelas untuk menyelamatkan diri.
“Selain rumah Dalinun dan dua ruang kelas, satu ruang mushala di sekolah tersebut juga ikut terbakar. Untuk memadamkan api, kami menerjunkan sebanyak enam unit armada dengan 60 orang personel Damkar. Proses pemadaman berlangsung selama 1 jam. atu unit Musala, dua unit kelas, dan satu unit toilet,” ujar dia.
Sementara, kebakaran kedua melanda rumah kayu yang berusia puluhan tahun di kampung Pondok, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang. Kebakaran terajadi menjelang petang atau sekitar pukul 18.00 WIB.
Di lokasi kedua ini, Damkar Kota Padang mengerahkan lebih banyak lagi armada, yakni 10 unit armada dengan 80 orang personel, mengingat lokasi itu merupakan kawasan padat permukiman penduduk.
“Banyaknya masyarakat yang menyaksikan peristiwa kebakaran ini, menyebabkan akses kita untuk mencapai titik lokasi sedikit terkendala. Meski begitu, petugas tetap berusaha melakukan pemadaman secara maksimal agar kebakaran tidak meluas. Kondisi rumah mengalami rusak berat dengan kerugian ratusan juta,” ucap Rinaldi.
Bahkan, Pj Wali Kota Padang, Andree Algamar yang turun melihat langsung proses pemadaman, mengatakan bahwa musim kemarau yang terjadi saat ini juga dapat memicu terjadinya kebakaran.
“Beberapa minggu ini di Kota Padang belum turun hujan yang cukup deras, yang disebabkan oleh kemarau, ini juga dapat memicu kebakaran,” ungkapnya.
Dia menegaskan, Pemko Padang telah menghimbau kepada masyarakat melalui Camat masing-masing untuk meningkatkan kewaspadaan, dan segera melaporkan ke Damkar ataupun Padang Command Center (PCC) 112 jika terjadi kebakaran.
Andree juga mengatakan akan melaksanakan apel di masing-masing Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) untuk mengecek kesiapsiagaan dalam menyikapi kemarau panjang yang terjadi saat ini.
“Kita tidak mau ada korban baik manusia maupun harta benda oleh karena banyaknya kebakaran yang terjadi di Kota Padang. Masyarakat dihimbau lagi untuk lebih memperhatikan sumber-sumber api, ucapnya. (brm)