JAKARTA, METRO–Kabar masuknya Partai Keadilan Sejahtera atau PKS dan Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB, ke dalam pemerintahan Prabowo-Gibran 2024-2029, masih mengemuka. Kedua partai pada Pilpres 2024 adalah pengusung utama Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar, kompetitor Prabowo-Gibran.
Menyikapi wacana tersebut, Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih terus menjalin komunikasi yang baik dengan kedua partai tersebut.
“Komunikasi dengan PKS, PKB kami jalankan terus, kami jalin terus komunikasi dengan baik,” kata Gibran usai blusukan di Tangerang, Selasa (30/7).
Hanya saja, keputusan akhir apakah nanti PKS dan PKB berada dalam pemerintahan, Gibran menegaskan bila keputusan tersebut berada di tangan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
“Tapi sekali lagi, keputusannya ada di Pak Presiden (Prabowo) terpilih. Intinya setelah pilpres selesai, seluruh partai, ketua umum semua, semuanya saling bersilaturahmi dan saya kira itu bagus,” kata mantan Wali Kota Solo itu.
Gibran mengakui, pemerintahannya nanti setelah resmi dilantik pada 20 Oktober 2024 terbuka untuk menarik kedua partai itu ke dalam pemerintahan. Namun tetap keputusannya ada di Prabowo.
“Soal terbuka atau tidaknya, ya nanti kita tunggu saja keputusannya pak Presiden terpilih seperti apa ya, gabung atau tidak,” kata putra sulung Presiden Jokowi itu.
Sebelumnya, Dasco mengajak PKB untuk bergabung ke pemerintahan berikutnya. Hal tersebut dilontarkan Dasco saat menghadiri Harlah ke-26 PKB pada 23 Juli lalu.
Di kesempatan yang sama, Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyinggung soal koalisi di pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Oke, saya kira, untuk Pak Dasco khususnya dan Gerindra, ajak-ajak lah PKS,” ujar Syaikhu disambut tawa hadirin.
“Jangan hanya NasDem dan PKB, PKS ditinggal sendirian. Pak Surya dan Gus Imin itu rupanya takut makanya tempat duduk saya dipisahkan di sana,” sambung Syaikhu dengan nada candaan. (jpg)