“Rendahnya partisipasi pemilih pada PSU harus kita jadikan catatan bersama. Tidak hanya KPU tapi juga partai politik dan juga bakal calon yang akan maju juga harus bekerja menyosialisasikan. Jangan sampai, partisipasi pemilih berada di bawah 50 persen. Jauh di bawah persentase pemilih Pilkada sebelum-sebelumnya,” kata anggota Komisi VI DPR RI ini.
Kalau partisipasi pemilih masih rendah, kata Andre, tentu sangat disayangkan anggaran Pilkada serentak yang mencapai ratusan miliar yang telah disiapkan akan percuma. Karena, pemimpin yang menjadi representasi lebih banyak warga tentu lebih baik, dibanding hanya dipilih oleh sebagian saja.
Andre menyebut, partisipasi rendah selama ini, bisa saja karena kurangnya sosialisasi dan minimnnya respon mayarakat. Untuk itu, dia berharap, semua pihak bekerja keras untuk meningkatkan partisipasi pemilih Pilkada serentak 2024. “KPU menyebut rendahnya partisipasi PSU DPD karena kebosanan masyarakat dengan kontestasi ini. Mungkin untuk Pilkada jangan sampai terjadi. Harus dibuat meriah dan warga senang ke TPS,” katanya.
Andre Rosiade juga akan meminta semua kader Gerindra untuk membantu menyosialisasikan Pilkada serentak. Baik pengurus dari tingkat DPD Sumbar, DPC Kabupaten/Kota, sampai tingkat Kecamatan dan kelurahan/nagari. “Para kandidat apalagi, harus lebih ekstra keras sosialisasi. Agar partisipasi pemilih lebih baik di bandingkan Pilkada 2020. Apalagi PSU DPD RI,” kata Andre Rosiade. (*)