“Belum lagi pelayanan di tanah suci terutama di Armuzna. Ketersediaan tenda, dengan ketambahan jamaah ternyata fasilitasnya tidak juga bertambah. Belum lagi terkini kita mendengar kemarin ada delay penerbangan sampai 28 jam, dari salah satu maskapai nasional,” paparnya.
Menurutnya, kasus terÂsebut merupakan hal yang memalukan. Dia menyatakan kasus itu seharusnya tidak boleh terjadi dan terulang.
“Itu kan memalukan. Nah ini kenapa terjadi. Kalau dipersiapkan secara baik, dipersiapkan secara matang, dan tidak mengulang kejadian-kejadian yang lalu.
Insya Allah pelaksanaan haji di tahun 2024 akan lebih baik. Masalahnya persoalan haji di tahun 2024 itu ibarat puncak dari kekecewaan selama 3 taÂhun terakhir,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Awiek meÂnuturkan permasalahan haji tahun ini merupakan puncak dari kekecewaan selama tiga tahun terakhir. Dia pun mengungkit pelaksanaan haji saat pandemi Covid-19 juga banyak masalah yang berlanjut hingga tahun ini.
“Jadi jangan langsung panitia angket bermuara kepada hal hal yang bersifat politis. Tetapi kita murni langkah-langkah kami ini untuk menelusuri, untuk mengungkap fakta-fakta yang ada, pada proses pelaksanaan ibadah haji. Tentu semua pihak yang berÂkepentingan akan diundang. Tapi kita tidak menÂdahului karena kami belum rapat,” tegasnya.
Keputusan DPR membentuk pansus untuk mengevaluasi penyelenggaraan ibadah haji 2024 terjadi pada Rapat Paripurna ke-21 Masa Persidangan V Tahun Sidang 2023–2024, pada Selasa (9/7). Rapat tersebut dipimpin Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. (jpg)













