Mayat Membusuk Terapung di Sungai

LIMAPULUH KOTA, METRO – Masyarakat Jorong Tabek, Nagari Banja Laweh, Kecamatan Bukik Barisan, heboh dengan penemuan sesosok mayat mengapung di sungai dalam kondisi terjepit batang kayu Minggu (3/3) sekitar pukul 11.30 WIB. Mayat itu ditemukan sudah mulai membusuk.
Awalnya sesosok mayat diduga Jauni (88), warga Banja Laweh, yang hilang sejak 10 hari lalu, terlihat Das (60) saat hendak mencari rumput ternak. Tiba-tiba saja anjing peliharaannya mendekati sungai dan terlihat bertingkah aneh. Alangkah terkejutnya Das, ketika melihat ada sesosok mayat di depannya.
Seketika Das menyampaikan kepada jorong dan nagari. Informasi penemuan sesosok mayat di sungai seketika menyebar di Jorong Tabek.
“Saat tengah mengambil rumput untuk makanan ternak, tiba-tiba anjing peliharaan saya berkelakuan tak seperti biasanya. Namun ketika didekati ke arah hewan tersebut, saya terkejut melihat jasad yang mulai membusuk,” cerita Das.
Pemerintah Nagari langsung memberikan kabar kepada pihak terkait termasuk Pos SAR Limapuluh Kota. Dimana sebelumnya selama berhari-hari melakukan pencarian terhadap Jauni yang hilang.
Koordinator Pos SAR Limapuluh Kota, Robi Saputra melalui komandan lapangan Riko Pradinata didampingi anggota Potensi SAR Tegel kepada media mengatakan, setelah melakukan pencarian serta penyisiran selama tujuh hari, namun tidak menemukan tanda-tanda dan hasil.
Riko Pradinata menambahkan, ketika hari yang kesepuluh tepatnya pada Minggu (3/3), siang. Pihak keluarga menghubungi Basarnas Pos SAR Limapuluh Kota terkait adanya penemuan mayat yang diduga kuat merupakan korban yang hilang itu.
“Salah seorang anggota keluarga korban melaporkan kepada Basarnas, adanya penemuan mayat yang menurutnya adalah mayat korban yang selama ini dicari. Setelah menindaklanjuti laporan tersebut kita langsung menuju lokasi guna mengevakuasi korban yang terjepit kayu di dalam sungai tersebut dan setelah melihat tanda-tanda dan pakaian terakhir saat korban hilang, akhirnya kuat dugaan jasad yang ditemukan merupakan korban itu sendiri,” sebut Riko.
Untuk melakukan evakuasi terhadap mayat Jauni tim SAR Limapuluh Kota dibantu oleh masyarakat. Mengingat Medan jalan dengan perbukitan dalam rimba membuat tim sedikit mengalami kesulitan.
“Kita bersama masyarakat melakukan evakuasi. Karena medannya berat, melewati perbukitan,” sebutnya. (us)

Exit mobile version