Karena itu Mahyeldi menilai, kegiatan Sosialisasi UKS dan Implementasi GSS ini sangat strategis sekali. Terutama melahirkan generasi yang sehat ke depan dan jadi potensi Indonesia Emas 2045. Karena semuanya itu hanya dapat diwujudkan dari sekolah.
“Sekolah, pemerintah, masyarakat dan orang tua harus menjadikan budaya hidup bersih dan disiplin. Sehingga aktivitas di tiga lingkungan (keluarga, masyarakat, sekolah) terkondisi, teroganisasi dan sejalan. Sehingga menciptakan sekolah sehat, anak-anak dan guru sehat sehingga berimbas rumahnya yang sehat,” harapnya.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumbar Barlius mengatakan, menciptakan sekolah sehat salah satu program sasaran Disdik Sumbar melalui pembinaan UKS. Pembinaannya telah berjenjang dari tingkat kecamatan hingga provinsi. Untuk optimalisasi penerapan, Disdik Sumbar bersinergi dengan Dinas Kesehatan, Biro Kesra dan OPD terkait lainya.
“Jadi dengan ada sosialisasi UKS yang melibatkan para kepada sekolah, maka bisa tercipta pemahaman yang sama terkait program GSS,” katanya.
Ke depan, sasaran kesehatan akan ada pada lingkungan sekolah dengan standar pelayanan maksimal. Sekolah harus menjadi acuan pola hidup sehat di tengah masyarakat dengan mengajarkan nya pada siswa. Termasuk di dalamnya filterisasi terhadap makanan yang sehat dan tidak sehat. “Untuk makanan harusnya tidak memakai bahan berbahaya seperti pengawet dan penyedap rasa. Jadi jangan sampai ada makanan yang mengandung bahan itu di kantin-kantin sekolah,” katanya.
Dia menyebut idealnya pada lingkungan sekolah jangan ada air tergenang yang berpotensi menjadi foktor penyebab DBD, sarana cuci tangan harus tersedia di antara ruang kelas. Begitupun jenis-jenis tanaman yang berfungsi sebagai apotek hidup harus diadakan untuk menjadi alternatif ketika ada yang membutuhkan.
“Target edukasi hidup sehat tidak hanya mena yasar murid saja, namun juga orang tua. Ke depan orang tua juga aktif menjaga kesehatan anak di luar sekolah,” katanya.
Sementara itu Plh Sekretaris Disdik Sumbar yang juga sebagai Ketua Panitia acara tersebut, Benny Wahyudi mengatakan, Sosialisasi UKS 2024 jumlah pesertanya sebanyak 600 orang. Terdiri dari Kepala SMA/SMK dan SLB, Kepala Cabang Dinas (Cabdin) 1 sampai 8.
Narasumber yang dihadirkan terdiri dari Gubernur Sumbar, Kepala Dinas Kesehatan, dr Lilla Yanwar hingga Kepala Biro Kesra Setdaprov Sumbar, Al Amin.
Benny berharap ke depan sekolah-sekolah yang ikut dalam acara bisa menindaklanjuti program GSS untuk menciptakan lingkungan yang sehat. Sekolah harus menjadi tempat yang aman untuk anak-anak berkembang menuju masa depan. (fan/adv)