PADANG, METRO–Keluarga pelajar SMP bernama Afif Maulana yang ditemukan tewas mengambang di aliran Sungai Batang Kuranji, persisnya di bawah jembatan dekat Kafe Uje BP, Jalan By Pass Km 09, Kelurahan Pasar Ambacang, Kecamatan Kuranji, membantah pernyataan pihak Kepolisian.
Pasalnya, keluarga meyakini korban Afif tewas akibat diduga mendapatkan kekerasan atau penganiayaan. Sedangkan Polda Sumbar telah menegaskan tidak ada saksi dan bukti jika korban Afif mengalami kekerasan atau penganiayaan. Polisi menyebut, Afif diduga melompat dari atas jembatan karena takut dari kejaran polisi yang berpatroli dini hari itu untuk mencegah aksi tawuran.
Hingga kini, suasana duka masih menyelimuti kediaman Afif Maulana di Jalan Panyalai, Kampung Baru Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Senin (24/6). Mendiang Afif Maulana merupakan buah hati dari pasangan suami istri Afrinaldi (36) dan Anggun Angriani (35).
Keduanya kini tampak mencoba untuk tegar atas kepergian putra sulung tersebut yang penuh kejanggalan. Keluarga tak yakin Afif terlibat kelompok tawuran. Begitupun tewasnya Afif hanya karena melompat dari atas jembatan. Kematian Afif, dinilai keluarga penuh kejanggalan.
“Kami meminta Polisi membuka kasus ini secara terbuka, jujur dan transparan. Kami harapkan keadilan, dan pelaku kekerasan dihukum. Kami tidak terima kronologi yang disampaikan pihak Kepolisian. Karena banyak kejanggalan. Tidak masuk akal bagi kami kalau anak saya itu melompat dan anak saya ikut tawuran,” kata ayah Afif, Afrinaldi saat ditemui, Senin (24/6).
Afrinaldi mengungkapkan, dari keterangan rekan Afif yang memboncengi, anggota polisi menendang sepeda motor yang dikendarainya hingga terjatuh.
“Kalau seandainya anak saya lompat, itu melompat sebelah kiri jembatan harusnya ditemukan di sebelah kiri jembatan. Ini ditemukan di kolong jembatan, di tengah,” ujarnya.
Lalu, lanjut Afrinaldi, apabila jatuh dari ketinggian jembatan tentunya terdapat tulang-tulang yang patah atau mungkin luka di kepala. Namun, kondisi itu tidak ada saat Afif ditemukan.
“Bercak darah tidak ada. Keterangan polisi bilang tulang rusuk yang patah. Polisi bilang penyebab kematian tulang rusuk patah, robek paru-paru,” ungkapnya.
Afif Sosok yang Baik dan Jarang Keluar Rumah
Bagi keluarga, Afif merupakan sosok anak yang sangat jarang keluar rumah pada malam hingga dini hari. Pada kejadian itu, merupakan perdana Afif untuk pulang larut karena ingin nobar sepak bola. Bahkan, Afrinaldi sempat menghubungi anaknya tersebut pada pukul 20.00 WIB, menanyakan keberadaan.
“Malam itu saya telepon jam 8 malam. Afif bilang lagi di kawasan Cengkeh. Jam 11 malam saya video call lagi, Afif sebut sedang di rumah teman. Mau nobar pertandingan sepak bola. Saya tanya jam berapa pulang, jam 2 dinihari katanya,” ungkap Afrinaldi.