PADANG, METRO–Perayaan Hari Raya Idul Adha atau Kurban tahun ini di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) masih diselimuti duka. Pasalnya, Hari Raya Idul Adha diperingati setelah hampir sebulan masyarakat di tiga daerah di Sumbar (Kabupaten Agam, Tanah Datar dan Kota Padang Panjang) menghadapi musibah bencana banjir bandang, banjir lahar dingin dan longsor, pada 11 Mei 2024 lalu.
Meski masyarakat dilanda bencana, Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah ingin mereka juga dapat menikmati daging kurban pada Idul Adha tahun ini. Dirinya turun tangan langsung menyerahkan dua ekor sapi dan lima ekor kambing kurban pada daerah terdampak bencana di Nagari Parambahan, Lima Kaum, Kabupaten Tanah Datar, Selasa (18/6).
Diketahui, Nagari Parambahan termasuk salah satu kawasan paling parah terdampak bencana banjir bandang. Di kawasan ini, tercatat sebanyak 22 rumah hilang, sembilan warga meninggal, serta merusak infrastruktur lainnya. Termasuk bendungan dan irigasi pertanian.
Di Nagari Parambahan, Mahyeldi yang menggunakan kain sarung pagi itu juga meninjau langsung kondisi terkini di lokasi bencana. Masih terlihat rumah-rumah warga di pinggir jalan yang mengalami kerusakan akibat bencana. Juga terlihat tanah lumpur masih mengendap di pinggir jalan. Bahkan penyerahan hewan kurban dilaksanakan di bawah tenda darurat.
Kehadiran Mahyeldi disambut suka cita oleh warga Nagari Parambahan. Warga antusias menyaksikan proses penyerahan kurban sapi oleh Mahyeldi kepada Wali Nagari Parambahan. Kurban tersebut merupakan program Tebar Kurban ASN Pemprov Sumbar dan BUMD.
Mahyeldi mengungkapkan, tahun ini, Pemprov menyalurkan 83 ekor hewan kurban. Terdiri dari 78 ekor sapi dan lima ekor kambing. Berasal dari kurban ASN Pemprov Sumbar sebanyak 68 ekor sapi, dari BUMD (10 ekor sapi dan lima ekor kambing).
Pendistribusian hewan kurban tersebut dilakukan pada 15 titik oleh 15 tim yang di antaranya dipimpin langsung oleh Gubernur Sumbar, Mahyeldi, Wakil Gubernur (Wagub) Audy Joinaldy, dan Sekdaprov Sumbar Hansastri. “Alhamdulillah telah diterima oleh Wali Nagari Parambahan. Kawasan ini sebelumnya juga salah satu daerah yang terdampak bencana alam,” katanya.
Mahyeldi mengatakan, ibadah kurban pada Hari Raya Idul Adha diharapkan terus menggugah rasa kepedulian sosial masyarakat. Terutama kalangan yang berlebih secara ekonomi, sehingga dapat menyisihkan sebagian rezekinya. Bahkan, hal itu juga termasuk membantu usaha pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan.
“Dengan tergugahnya kepedulian sosial secara bersama-sama dengan pemerintah, Insya Allah persoalan kemiskinan di Sumbar bisa diatasi. Selain berkurban, kita juga bisa saling membantu dalam bentuk beasiswa bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, bisa dengan mendirikan sekolah, atau bantuan-bantuan lain,” katanya lagi.
Mahyeldi juga mengungkapkan Pemprov Sumbar telah menginisiasi dan melaksanakan sejumlah program untuk mengentaskan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem. Melalui berbagai program yang dijalankan, jumlah kemiskinan ekstrem di Sumbar terus menurun. Berdasarkan data BPS, pada Maret tahun 2023 kemiskinan ekstrem Sumbar turun dari 0.77 persen (43.671 jiwa) menjadi 0.41 persen (23.253 jiwa).
“Salah satu program Pemprov Sumbar adalah penyebaran hewan kurban menyasar masyarakat kurang mampu, daerah-daerah bencana dan daerah 3T,” ujarnya.













