Sopir Angkot Duduki SPBU Lubukbasung

AGAM, METRO – Puluhan sopir angkot menduduki SPBU Gunung Sago Prima, Monggong Kecamatan Lubukbasung, Kabupaten Agam, Rabu (27/2). Mereka kesal karena sulitnya mendapatkan bahan bakar bersubsidi (premium) di SPBU tersebut.
Kondisi itu sudah berlangsung lama. Sehingga puncaknya terjadi, ketika seorang sopir yang mengisi BBM jenis premium menggunakan jeriken, Rabu pagi. Sopir yang bersitegang dengan pengawas SPBU kemudian mendemo SPBU tersebut.
Puluhan oplet yang beroperasi di Kecamatan Lubukbasung sekitarnya menutup jalur masuk dan keluar SPBU sejak pukul 10.00 WIB. Sehingga proses pengisian bahan bakar terpaksa dihentikan.
Salah seorang sopir oplet Andi mengatakan, sopir angkot kesulitan mengisi bahan bakar bersubsidi karena pihak SPBU hanya membuka satu pengisian, dan antrean satu jalur sehingga antrean mengular.
Sementara bagi sopir waktu dan BBM sangatlah penting. Kalau tidak ada BBM kendaraan tidak akan jalan, artinya tidak ada sewa, kemudian setoran tidak akan terpenuhi. Selain itu sopir tidak ingin waktunya habis berlama-lama antre di SPBU.
”Kejadian ini sebenarnya sudah dipicu sejak beberapa waktu lalu. Ada kesepakatan pengaturan angkot pengisian pagi, namun tidak jalan. Ketika ada sopir yang kehabisan bahan bakar kemudian mengisi dengan jeriken tidak diberi. Makanya kami nekat merangsek SPBU agar menghidupkan pompa minyak keduanya,” kata Andi.
Pengawas SPBU Gunung Sago Prima, Fadli membenarkan jika melarang seorang sopir angkot yang mengisi dengan jerigen.
“Sopir itu tidak mengisi bahan bakar untuk kendaraannya saja, namun juga melansir minyak dengan jeriken. Makanya petugas tidak mengizinkan pengisian dengan jeriken itu,” jelas Fadli.
Saat ini kuato SPBU Gunung Sago Prima, Monggong untuk bahan minyak (bensin) sangat terbatas. Per dua hari pihaknya hanya mendapatkan 8.000 liter. Oleh sebab itu dilakukan pembatasan. “Kami tidak mungkin membiarkan sopir angkot mengisi bahan bakar dengan jeriken. Apalagi membeli dengan jumlah banyak, konsumen yang lain tentu tidak dapat,” jelasnya.
Persoalan ini, katanya, sudah diselesaikan dengan pihak kepolisian.
“Jalan tengahnya SPBU membuka dua jalur antrian sehingga antrian tidak terlalu panjang,” ungkap Fadli. (fry)

Exit mobile version