“Meskipun merupakan program pengembangan bakat minat dan ekstrakurikuler di sekolah namun, animo masyarakat untuk mengikuti program tahfiz di sekolah cukup tinggi. Artinya program ini disambut baik oleh masyarakat,” jelas Benny Dwifa.
Bahkan, ratusan pelajar mulai dari SD hingga SMP di Kabupaten Sijunjung sudah mengikuti wisuda tahfiz sejak dua tahun terakhir. “Untuk tingkat sekolah dasar (SD) kita menargetkan memiliki hafalan minimal 1 juz. Setelah anak-anak tamat dari SD mereka sudah punya modal 1 juz. Kemudian kembali dilanjutkan di tingkat SLTP,” ungkap Benny Dwifa.
Bupati Sijunjung yang juga merupakan alumni IPDN itu mengatakan bahwa, program yang dicanangkan oleh Pemkab Sijunjung itu diharapkan menjadi pemicu perkembangan nilai keagamaan di tengah masyarakat.
“Jadi ini akan menjadi nilai tambah, biasanya program tahfiz sangat jarang di sekolah negeri, kini kita di Sijunjung menerapkannya. Bahkan ada guru tahfiz yang berkompeten kita sediakan untuk pembimbing anak-anak di sekolah negeri,” sebut Benny.
Sementara itu, Kepala Bapppeda Kabupaten Sijunjung Yuni Elviza menjelaskan, program tahfiz di sekolah negeri ataupun reward umroh gratis bagi pelajar hafal Alquran 30 juz di Kabupaten Sijunjung terdapat dalam program pemerintah daerah yang dituangkan ke dalam RPJMD.
“Jadi ini termasuk ke dalam program pemerintah daerah yang merupakan rumusan visi-misi kepala daerah dalam peningkatan nilai-nilai keagamaan di tengah masyarakat, ini salah satu program untuk merealisasikannya,” paparnya.
Yuni Elviza juga mengatakan bahwa untuk mewujudkan Sijunjung Madani, terdapat beberapa program yang dicanangkan oleh Pemkab Sijunjung. “Jadi ada sejumlah program untuk itu, setiap program tersebut juga didukung oleh pengalokasian anggaran untuk menjalankannya,” tambahnya. (ndo)