BUKITTINGGI, METRO–Gempa dangkal lima kali mengguncang Kota Bukittinggi pada Minggu (26/5). Akibatnya, sejumlah warga berhamburan ke luar rumah lantaran merasakan guncangan gempa yang cukup kuat.
Gempa pertama, terjadi pada pukul 10.38 WIB dengan getaran sebesar 2.9 magnitudo dengan kedalaman 18 km. Kedua, gempa terjadi pukul 10.42 WIB dengan getaran sebesar 2.7 magnitudo dengan kedalaman 18 Km.
Ketiga, terjadi pada pukul 10.46 WIB dengan getaran sebesar 3.7 magnitudo dengan kedalaman 7 Km. Keempat, terjadi pukul 14.42 WIB dengan getaran sebesar 3,3 SR kedalaman 3 Km. Kelima, gempa terjadi pukul 15.26 WIB dengan getaran sebesar 2.3 magnitudo dengan kedalaman 11 Km.
Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang, Suaidi Ahadi mengatakan, setelah memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar Sianok.
“Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Padang Panjang, Bukittinggi, dan Agam dengan skala intensitas II – III MMI (Getaran dirasakan seperti truk yang melintas). Untuk Payakumbuh II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi Tsunami,” kata Suaidi.
Suaidi Ahadi mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selanjutnya, menghindar dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah. Selain itu pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi. Masyarakat diminta untuk selalu waspada jika terjadi gempa susulan,” ujarnya. (*)