JAKARTA, METRO–Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan atau Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan, hubungan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden RI Terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto dalam keadaan baik.
“Selama ini, seperti yang sering kami sampaikan bahwa secara pribadi hubungan antara Ibu Megawati Soekarnoputri dan Pak Prabowo adalah hubungan yang baik, saling menghormati dan juga memiliki kesejarahan yang panjang,” ujar Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat menemani Megawati dalam kunjungannya ke Galeri Nasional Indonesia, Jalan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Senin (13/5).
Sementara terkait ucapan Prabowo menyebut Soekarno yang bukan milik satu partai saja dan dianggap menyinggung PDIP pada Rakornas Partai Amanat Nasional (PAN) di Jakarta pada Kamis 9 Mei 2024, Hasto juga menanggapinya dengan santai.
“Terkait dengan Bung Karno (Presiden RI Pertama Sukarno), apa yang disampaikan oleh Pak Prabowo memang Bung Karno tidak hanya milik rakyat Indonesia, tetapi milik warga bangsa juga,” ungkap Hasto.
Namun, ia juga tidak menampik bahwa ada ikatan emosional antara PDIP dengan Sukarno. “PDI Perjuangan secara konsisten menjabarkan ide, gagasan, pemikiran, cita-cita Bung Karno dalam seluruh nafas kehidupan partai dan kehidupan berbangsa dan bernegara. Sehingga karena emotional bonding itulah PDI Perjuangan yang paling konsisten didalam menjabarkan seluruh pemikiran Bung Karno itu,” ujar Hasto.
Menurut Hasto, pertemuan antara keduanya bisa terjadi dalam agenda besar nasional, seperti peringatan HUT RI ke-79, 17 Agustus 2024, saat para tokoh dan pemimpin bangsa bisa saling bertemu.
“Dalam momentum yang tepat setelah agenda partai dijalankan, pertemuan akan dapat dijalankan. Kita punya agenda-agenda nasional di mana para pemimpin bisa bertemu, misalnya spirit 17 Agustus,” tuturnya.
Hasto menambahkan komunikasi antara PDIP dengan partai-partai lain juga berjalan dengan baik. Komunikasi politik yang terus-menerus dipelihara guna memperkuat kerja sama antarpartai dan menjaga stabilitas politik di tanah air.
Hal ini menunjukkan kematangan politik dalam membangun dialog dan kerja sama antarpartai politik.
“Dalam pelaksanaan pilkada, kami berkomunikasi dengan Partai Gerindra, Golkar, PAN, dan PKB. Hampir seluruh partai kami melakukan komunikasi politik tanpa batas,” ungkap Hasto.
Dalam konteks rencana Prabowo untuk membentuk presidential club, Hasto menyampaikan Megawati telah mengetahui hal tersebut. Megawati selalu memantau dinamika kehidupan politik nasional.
Hasto menilai Megawati terbuka terhadap perkembangan politik, menunjukkan kesiapan PDIP untuk beradaptasi dengan perubahan dan mencari solusi terbaik bagi kepentingan bangsa dan negara.
“Megawati aktif berdiskusi membahas berbagai persoalan bangsa dan dunia, termasuk hal-hal fundamental seperti masalah pangan dan global warming. Itu agenda rutin Ibu Megawati sehingga hal-hal yang berkaitan dengan presidential clun, beliau juga mengikuti,” pungkasnya. (jpg)