Jalan Padang-Bukittinggi via Lembah Anai Putus Total, Kolam Pemandian Mega Mendung Hancur, Kendaraan, Rumah Makan dan Kafe Hanyut

LEMBAH ANAI— Kondisi kawasan Lembah Anai, Kabupaten Tanahdatar yang hancur akibat diterjang banjir bandang.

Kawasan Lembah Anai, Kabupaten Tanahdatar, luluh lantak diterjang banjir bandang akibat meluapnya Sungai Batang Anai, Sabtu malam (11/5). Dampaknya, akses jalan yang menghubungkan Kota Padang – Bukittinggi putus total.

Putusnya akses jalan lantaran badan jalan tepatnya di dekat jembatan perlintasan kereta api objek wisata Mega Mendung amblas sehingga tidak bisa dilewati kendaraan. Bahkan, banjir bandang juga menghancurkan pemandian Mega Mendung, rumah makan dan satu kafe yang berdiri persis di depan air terjun Lembah Anai hanyut tak bersisa.

AKBP Kartyana Widyarso Wardoyo Putro menambahkan bahwa musibah ini juga melanda wilayah hukum Polres Padangpanjang, terutama di Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanahdatar dan kawasan Lembah Anai.

“Jalur nasional Padangpanjang-Padang (akses Padang-Bukittinggi) di kawasan Lembah Anai sama sekali tidak bisa dilewati karena jalan terban. Pemandian dan Kafe Xakapa hanyut, dan hanya Masjid Hidayatullah yang masih berdiri,” ungkapnya.

Akibat kejadian ini, AKBP Kartyana mengimbau kepada pengendara dari Bukittinggi maupun Padang yang akan melawati Lembah Anai agar mencari jalur alternatif.

“Kita sarankan bagi yang akan ke Bukittinggi dari Padang bisa melalui Malalak atau Sitinjau Lauik karena saat ini jalan di Lembah Anai untuk sementara waktu ditutup,” pungkasnya.

Sementara, Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Gupuh Setiyono mengatakan, hingga saat ini dari stakeholder BPDB, Basarnas, TNI-Polri dan dari BPJN sedang mendata titik mana yang terdampak bencana.

“Untuk rumah ada 50 unit dari tiga lokasi terdampak bencana banjir, sementara jalan putus yang paling parah adalah di KM 64. Terdapat juga jembatan yang putus, rumah, SD, mushala dan di lokasi banjir ada dua unit kendaraan, namun sesungguhnya ada empat unit kendaraan yang belum ditemukan,” jelas Brigjen Pol Gupuh.

Selain itu lanjut Brigjen Pol Gupuh,  terdapat juga kendaraan besar serta satu unit alat berat jenis excavator yang hilang terbawa banjir. Untuk itu, Polda Sumbar sudah menurunkan personel sebanyak lebih kurang 900 personel, yang terdiri dari personel Polda sebanyak 400 orang dan 500 personel dari jajaran Polres.

Lebih lanjut Wakapolda Sumbar menjelaskan, pihaknya akan terus mendorong untuk segera dilakukan perbaikan secepatnya karena ini jalan tersebut vital sekali  menghubungkan antara Padang dan Bukittinggi yang merupakan jalan nasional.

“Kepada masyarakat yang ingin berpergian dari Bukittinggi ke Padang, ataupun sebaliknya melewati jalan alternatif. Langkah-langkah strategis pun diambil untuk memastikan bantuan dan evakuasi terhadap warga terdampak berjalan lancar, sementara upaya perbaikan jalan juga segera diinisiasi untuk memulihkan kembali akses transportasi yang terganggu,” tuturnya.

Pemprov Prioritaskan Perbaikan Jalur Malalak

Pembersihan material lonsor di jalur malalak terus dikebut Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Pemprov Sumbar) melalui Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Provinsi Sumbar.

Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah menargetkan Minggu siang (12/5) jalur tersebut sudah bisa dilalui untuk akses penghubung Padang – Bukittinggi pasca putus totalnya jalan utama Padang-Bukittinggi via Lembah Anai akibat gerusan air sungai batang anai pada Sabtu malam (11/5).

“Tadi malam jalur Malalak memang sempat terputus akibat longsor. Saat ini pembersihannya sedang dilakukan Dinas BMCKTR, kita targetkan siang ini sudah bisa dilalui kembali,” ungkap Gubernur Sumbar Mahyeldi, Minggu (12/5).

Dikatakannya, selain jalur via Malalak, jalur Padang-Bukittinggi sebenarnya juga bisa dilalui melewati Solok, tetapi harus memutar sehingga secara jaraknya dan waktu tempuh menjadi lebih lama. Apalagi kondisi jalur tersebut juga rawan longsor, sehingga pengendara perlu kehati-hatian lebih ketika melewatinya.

“Oleh sebab itu, kami lebih mendorong masyarakat untuk menggunakan jalur Malalak sebagai jalur alternatif Padang – Bukittinggi. Atas berbagai pertimbangan, kami menyarankan masyarakat untuk menggunakan jalur Malalak sebagai alternatif utama Padang – Bukittinggi,” tukas Mahyeldi. (rmd/rel)

Exit mobile version