Lebih lanjut Wakapolda Sumbar menjelaskan, pihaknya akan terus mendorong untuk segera dilakukan perbaikan secepatnya karena ini jalan tersebut vital sekali menghubungkan antara Padang dan Bukittinggi yang merupakan jalan nasional.
“Kepada masyarakat yang ingin berpergian dari Bukittinggi ke Padang, ataupun sebaliknya melewati jalan alternatif. Langkah-langkah strategis pun diambil untuk memastikan bantuan dan evakuasi terhadap warga terdampak berjalan lancar, sementara upaya perbaikan jalan juga segera diinisiasi untuk memulihkan kembali akses transportasi yang terganggu,” tuturnya.
Pemprov Prioritaskan Perbaikan Jalur Malalak
Pembersihan material lonsor di jalur malalak terus dikebut Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Pemprov Sumbar) melalui Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Provinsi Sumbar.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah menargetkan Minggu siang (12/5) jalur tersebut sudah bisa dilalui untuk akses penghubung Padang – Bukittinggi pasca putus totalnya jalan utama Padang-Bukittinggi via Lembah Anai akibat gerusan air sungai batang anai pada Sabtu malam (11/5).
“Tadi malam jalur Malalak memang sempat terputus akibat longsor. Saat ini pembersihannya sedang dilakukan Dinas BMCKTR, kita targetkan siang ini sudah bisa dilalui kembali,” ungkap Gubernur Sumbar Mahyeldi, Minggu (12/5).
Dikatakannya, selain jalur via Malalak, jalur Padang-Bukittinggi sebenarnya juga bisa dilalui melewati Solok, tetapi harus memutar sehingga secara jaraknya dan waktu tempuh menjadi lebih lama. Apalagi kondisi jalur tersebut juga rawan longsor, sehingga pengendara perlu kehati-hatian lebih ketika melewatinya.
“Oleh sebab itu, kami lebih mendorong masyarakat untuk menggunakan jalur Malalak sebagai jalur alternatif Padang – Bukittinggi. Atas berbagai pertimbangan, kami menyarankan masyarakat untuk menggunakan jalur Malalak sebagai alternatif utama Padang – Bukittinggi,” tukas Mahyeldi. (rmd/rel)