NABI Muhammad saw menyarankan kepada umat Islam untuk terus mencari dan berusaha untuk mendapatkan Lailatul Qadar. Ada beberapa hadits Nabi yang menyarankan agar umat Islam selalu mengusahakannya pada sepuluh malam terakhir Ramadhan.
Dengan memperbanyak ibadah secara sungguh-sungguh, ikhlas, sabar, tawakal dan penuh semangat memohon, berdoa kepada Allah untuk meraih dan mendapatkan Lailatul Qadar.
Bagi umat Islam yang ingin mendapatkan malam Lailatul Qadar, maka perbanyak ibadah di siang hari dan malam harinya dan sungguh-sungguh untuk mendapatkan Lailatul Qadar dengan jalan dan cara istiqamah melakukan amalan ibadah puasa, shalat tarawih, i’tikaf di masjid, membaca Alquran, berdoa kepada Allah, dan bersedekah.
Pertama, istiqamah membaca Alquran. Dalam sejarahnya, Alquran merupakan wahyu Allah diturunkan ke muka bumi kepada Nabi Muhammad dengan perantara Malaikat Jibril di Gua Hira, Surah Al-‘Alaq ayat 1-5, di bulan Ramadhan (QS Al-Baqarah: 185).
Bersamaan dengan peristiwa Lailatul Qadar (QS Al-Qadar: 1-5) yaitu terjadi pada malam 17 Ramadhan tahun 610 Alquran pertama kali diturunkan oleh Allah swt dari Lauhul Mahfuzh ke muka bumi.
Artinya, pada malam Lailatul Qadar, Alquran diturunkan, dan Allah swt mengabadikannya dalam surat Al-Qadar ayat 1. Kemudian ayat 2-5 menjelaskan peristiwa Lailatul Qadar beserta keistimewaannya hingga Lailatul Qadar berakhir pada waktu fajar. Sebagaimana Surah Al-Qadar ayat 1 artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) pada Lailatul Qadar”.
Oleh sebab itu, sudah sepatutnya bagi pencari malam Lailatul Qadar memperbanyak ibadah seperti shalat tarawih, dan istiqamah memperbanyak bacaan Alquran di waktu-waktu afdhal.
Terutama pada waktu malam. Rasulullah Muhammad saw juga diceritakan memperbanyak waktu membaca Alquran di bulan Ramadhan, terlebih di waktu malam hari. Dijelaskan dalam hadits yang artinya: “Rasulullah adalah orang yang paling dermawan dalam kebaikan. Beliau menjadi lebih dermawan lagi pada Ramadhan ketika Jibril menemui beliau. Dahulu Jibril menemui beliau pada setiap malam bulan Ramadhan lalu membaca Alquran bergantian dengan beliau. Ketika Rasulullah ditemui Jibril, beliau lebih dermawan daripada angin yang berembus”. (HR Bukhari dan Muslim).














