JAKARTA, METRO–Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memastikan partainya tidak mendukung hak angket sesuai yang disuarakan Capres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo. Hak angket tersebut ditujukan untuk menyelidiki kecurangan Pemilu 2024.
“Kalau Golkar nggak mendukung (hak angket), nggak tahu kalau yang lain,” kata Airlangga kepada wartawan, Selasa (27/2).
Airlangga mengatakan, hak angket harus jelas tujuan yang ingin dicapai. Jika mengejar target agar Prabowo-Gibran tidak menang satu putaran, baginya sulit terjadi. Sebab, Prabowo-Gibran rata-rata mendapat suara 58 persen dari hasil hitung cepat atau real count sementara KPU.
“Kedua, parpol kan juga menerima hasil pemilu legistatif, jadi artinya kita harus jelas dan 8 persen itu setara 16 juta, jadi kalau mau diteliti 16 juta itu sangat masih, jadi logika untuk memaksakan itu kurang tepat,” jelasnya.
Sebelumnya, Ganjar Pranowo mendorong partai pengusungnya menggulirkan hak angket dugaan kecurangan pemilihan presiden (Pilpres) 2024 di DPR. Ada pun partai pengusung pasangan capres dan cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang berada di DPR saat ini adalah PDI Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Menurut Ganjar, hak angket yang merupakan hak penyelidikan DPR, menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meminta pertanggungjawaban Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawaas Pemilu (Bawaslu) terkait dengan penyelenggaraan Pilpres 2024 yang sarat dengan kecura ngan yang terstruktur, sistematis, dan masif (TSM).
Ganjar menegaskan, dugaan kecurangan pada pemilihan presiden atau Pilpres 2024 mesti disikapi, dan parpol pengusung dapat menggulirkan atau mengusulkan hak angket di DPR.
“Jika DPR tak siap dengan hak angket, saya mendorong penggunaan hak interpelasi DPR untuk mengkritisi kecurangan pada Pilpres 2024,” kata Ganjar di Jakarta, Senin (19/2).
Ganjar menjelaskan, usulan untuk menggulirkan hak angket di DPR oleh partai pengusung Ganjar-Mahfud, dalam hal ini PDI Perjuangan dan PPP, telah disampaikannya dalam rapat kordinasi Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, pada 15 Februari 2024. (jpg)