PDG.PARIAMAN, METRO–Sempat dilaporkan hilang, seorang perempuan yang sudah lanjut usia (lansia) ditemukan meninggal dunia dengan kondisi tubuh ada luka di aliran Sungai Batang Tiku, Nagari III Koto Amal, Kecamatan IV Koto Aua Malintang. Kabupaten Padangpariaman, Rabu (221/2).
Mayat korban bernama Syamsidar (74) pertama kali ditemukan oleh warga yang hendak mencari rumput di sekitar sungai. Sontak saja, warga tersebut dibuat kaget hingga memberitahukannya ke warga lainnya. Jasad korban kemudian dievakuasi oleh warga dan anggota Polsek IV Koto Aur Malintang.
Kasat Reskrim Polres Pariaman AKP Muhamad Arvi mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan luar dari Puskesmas Batu Basa, ditemukan luka robek pada kepala bagian kiri, luka lebam pada kaki bawah dan lutut kiri, serta rambut basah dan tubuh yang dingin.
“Terhadap jenazah korban sudah dilakukan identifikasi dan pemeriksaan luar. Memang ada temuan beberapa luka pada tubuh korban.Tapi, pihak keluarga korban menyatakan bahwa korban meninggal dunia bukan karena unsur kejahatan dan menolak untuk melakukan autopsi,” kata AKP Arvi, Kamis (22/2).
Dijelaskan AKP Arvi, kejadian bermula dari, Selasa (20/2), sekitar pukul 11.30 WIB, anak korban bernama Anas mencari korban karena tidak ada di rumah. Pencarian dilakukan bersama dengan warga hingga pukul 03.00 WIB dini hari, namun korban belum ditemukan.
“Keesokan harinya, pencarian dilanjutkan. Hingga korban ditemukan di dalam aliran Sungai Batang Tiku oleh saksi bernama Antoni. Saksi tersebut tidak sengaja menemukan korban karena ia datang ke sana mencari rumput untuk makan hewan ternaknya,” ujar AKP Arvi
Bersarakan pengakuan keluarga, kata AKP Arvi, korban telah lupa ingatan atau sering pikun. Sehingga pada hari itu, korban pergi dari rumahnya tapi tak kunjung kembali. Diduga, korban terjatuh ke sungai lalu hanyut terbawa arus sungai.
“Pascapenemuan itu, tim dari Polsek dan identifikasi Polres sudah mendatangi TKP. Mencatat keterangan saksi-saksi dan berkoordinasi dengan pihak Puskesmas Batu Basa untuk melakukan pemeriksaan medis terhadap korban,” tutupnya. (ozi)