Terdampak Erupsi Marapi, Bandara Minangkabau Ditutup Sementara, 17 Penerbangan Terganggu

TUTUP SEMENTARA— Otoritas Bandara Wilayah VI memutuskan untuk menutup sementara Bandara Internasional Minangkabau (BIM) akibat terdampak abu vulkanik erupsi Marapi.

PADANG, METRO–Bandara Internasional Minangkabau (BIM) kem­bali ditutup pengopera­siannya untuk sementara waktu. Hal itu disebabkan semakin meluasnya seba­ran abu vulkanik erupsi Gunung Marapi.

Kepala Otoritas Banda­ra Wilayah VI, Capt Megi H Helmiadi, mengatakan pe­nutupan operasional se­mentara BIM ini memang mendadak tanpa adanya perkiraan sebelumnya.

“Dikarenakan sebaran abu vulkanik sudah mencapai Bandara Internasional Mi­nangkabau (BIM), kami in­for­masikan, demi kesela­matan penerbangan, maka BIM akan kami tutup ope­rasinya pukul 14.15 WIB,” ungkapnya. Jum’at, (19/1)

Tindakan penutupan aktivitas sementara di BIM ini dilakukan pihaknya setelah mengetahui banyaknya abu vulkanik yang me­numpuk di paper test yang dipasang di Bandara.

“Operasional BIM sementara waktu di tutup sampai batas waktu yang belum di tentukan. Informasi ini memang agak mendadak, karena tidak ada info dari VAAC (Volcanic Ash Advisory) Darwin, tau-taunya abu vulkanik sudah banyak di paper test,” ungkapnya.

Penutupan operasional BIM tersebut menurutnya, terkendala pada 17 penerbangan, baik penerbangan yang menuju ke Kota Pa­dang, maupun penerbangan dari Kota Padang ke daerah lain.

“Penerbangan yang me­ngalami kendala tersebut adalah 9 penerbangan yang menuju ke Padang, dan 7 penerbangan dari Padang menuju ke luar Kota dan satu penerbangan carteran,” jelasnya.

Megi mengatakan Bandara umumnya sesuai protap akan ditutup selama enam jam mulai dari pukul di tetapkan. Namun, penutupan itu berpotensi diperpanjang lebih lama jika kondisi belum memungkinkan.

“Penutupan dilakukan sampai pukul 20.15 WIB. Tapi kita terus melakukan pemantauan apakah akan diperpanjang atau bisa dibuka. Namun saat ini yang pasti, kecil kemungkinan dibuka sebelum pukul 20.15 WIB,” katanya.

Diketahui Gunung Marapi kembali erupsi pada Jum’at, (19/1) pagi sekitar 10.14 WIB dengan sebaran abu vulkanik mencapai 500 meter membumbung ke awan diatas ketinggian 3.391 MDPL, yang condong ke arah barat daya.

Penutupan aktivitas BIM ini menjadi yang ketiga kalinya yang dilakukan oleh pihak Bandara. Yang sebelumnya juga sudah dilakukan penutupan aktivitas bandara pada 22 De­sember 2023 dan 5 Januari 2024 lalu akibat erupsi Gn. Marapi ini. (brm)

Exit mobile version