Sementara itu, Pengamat Politik M. Qodari menjelaskan, pilpres satu putaran bisa menghemat biaya hingga Rp 17 triliun. Uang itu nantinya bisa digunakan untuk kebutuhan yang lebih mendesak, termasuk pemberian subsidi kepada rakyat yang membutuhkan.
Kemudian, secara politis, pemilu satu putaran bisa menjaga kestabilan dalam negeri dan juga meminimalisasi ancaman polarisasi masyarakat. Qodari khawatir ancaman polarisasi semakin besar jika putaran kedua menyajikan pertarungan dua paslon.
“Saya melihat potensi polarisasi ini besar sekali karena begitu calon cuma dua, maka akan berhadap-hadapan termasuk isu primodial dan isu agama akan muncul,” kata Qodari.
“Anies pasti akan diplot sebagai calon Islami karena sudah didukung oleh UAS, HRS, sudah bikin kesepakatan dengan ulama. Pak Prabowo mohon maaf dengan berat hati saya katakan pasti dicap sebagai calon Kristen. Pak Jokowi pernah dicap Kristen padahal bukan Kristen. Pak Prabowo dengan sangat mudah pasti dicap dengan isu-isu primordial,” sambungnya. (jpg)












