BUKITTINGGI, METRO – Satu hari pascaterbakar, kondisi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II A Bukittinggi aman dan terkendali. Di lokasi tampak aktivitas kembali seperti hari biasanya. Petugas melakukan penjagaan, warga binaan berada di dalam sel. Pemandangan lain yang terpantau Selasa (22/1), sejumlah polisi ikut melakukan pengamanan di pintu masuk Lapas.
Kapolsek Ampek Angkek Iptu Lirman, saat memantau situasi di Lapas Klas II A Bukittinggi menuturkan, sesuai amanah Kapolres, anggota polisi diminta melakukan penjagaan dan menindaklanjuti hal itu diturunkan 1 regu personel. Mereka ditugaskan berjaga di sekeliling Lapas.
”Sampai siang ini situasi masih aman dan kondusif. Warga binaan masih bertahan dalam lapas dan di ruang tahanan masing-masing, serta kegiatan lainnya berjalan sebagaimana mestinya. Penjagaan ini akan terus dilakukan,” ulasnya.
Menurut Lirman, Polsek Ampek Angkek komit mengamankan situasi, dan apabila situasi tidak memungkinkan, akan dilakukan koordinasi dengan Polres Bukittinggi, untuk penambahan personel penjagaan.
”Sebelum kebakaran Lapas Klas II A ini terjadi, anggota Polsek Ampek juga rutin melakukan pemantauan. Selama 24 jam dalam sehari kami selalu memantau situasi, baik saat keadaan ramai maupun sepi,” terangnya.
Lirman menambahkan, di samping melakukan penjagaan, saat ini Tim Inafis Polda Sumatera Barat juga sedang melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kebakaran, guna memastikan apa penyebab kebakaran.
Kepala Lapas Klas II A Bukittinggi, Marten, menyebutkan, pascakebakaran ini, sebanyak lima orang narapidana perempuan dipindahkan ke Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II B Tanjung Pati, Kabupaten Limapuluh Kota.
”Pemindahan lima napi perempuan ini karena lokasi tempat mereka beristirahat di kamar tahanan pendamping (Tamping) di Blok D Wisma Kamboja ludes terbakar. Sesuai arahan Kepala Divisi Lapas Kanwil Kemenkumham Sumbar, mereka harus dipindahkan untuk memberikan rasa aman,” jelasnya.
Menurut Marten, lima napi perempuan tersebut dipindahkan Senin malam usai peristiwa kebakaran.
“Untuk tujuh orang sisa napi perempuan lainnya kita pindahkan ke klinik. Sedangkan untuk napi laki-laki dipindahkan ke aula Lapas, serta kamar lain yang berada di blok A, B dan C. Karena dari 8 kamar tamping, 4 di antaranya terbakar,” ungkapnya.
Empat kamar tamping di Lapas Bukittinggi, yang berlokasi di Biaro, Kecamatan Ampek Angkek Kabupaten Agam, Senin (21/1), sekira pukul 13.30 WIB hangus terbakar. Ada empat dari delapan kamar tamping di Blok D Wisma Kamboja yang ludes dilalap si jago merah, empat kamar lainnya dalam kondisi aman tidak tersentuh api.
”Delapan kamar yang berada di blok D wisma Kamboja dihuni oleh 74 orang narapidana, yang diberi kepercayaan sebagai tamping, dan akibat peristiwa kebakaran 39 orang tamping yang kamarnya terbakar dipindahkan ke kamar lain yang berada di blok A, B dan C,” terangnya. (cr8)