Pria 80 Tahun Tewas Membusuk di Rumah

ILUSTRASI— Penemuan mayat.

 

PADANG, METRO–Warga Jalan Jalan Beringin IV, Kelurahan Lolong Belanti, Kecamatan Pa­dang Utara, Kota Padang, dibuat heboh dengan penemuan mayat pria yang sudah berusia lanjut terge­letak dalam rumahnya, Selasa malam (6/6).

Saat ditemukan, mayat korban berinisial JA (80), kondisinya sudah mulai membusuk dan mengeluarkan bau yang menyengat. Warga yang mendapat kabar adanya penemuan mayat pun, berbondong-bondong datang untuk menyaksikannya.

Tak lama berselang, Polisi dari Polsek Padang Utara dan Tim Identifikasi Satreskrim Polresta Pa­dang tiba di lokasi melakukan olah TKP dan memintai keterangan saksi-saksi. Setelah itu, jenazah korban dievakuasi oleh petugas Palang Merah Indonesia (PMI) ke Rumah Sakit Bhayangkara Padang.

Kasat Reskrim Polresta Padang Kompol Dedy Andriansyah Putra mengatakan, membenarkan adanya penemuan mayat membusuk tersebut. Menurutny, korban pertama kali ditemukan  itu berdasarkan kecurigaan warga sekitar yang merupakan tetangga korban yang mencium bau busuk dari rumah korban

“Tetangga korban me­ngaku awalnya mencium bau seperti bangkai yang sangat menyengat hidung. Tetangga korba pun berusaha mencari sumber bau yang ternyata berasal dari rumah korban. Tetangga korban pun memberitahukan kecurigaannya itu kepada warga lainnya,”kata Kompol Dedy.

Mendapat informasi itu, ditambahkan Kompol Dedy, warga bersama-sa­ma melihat ke dalam rumah melalui jendela. Alang­kah kagetnya warga melihat korban tergeletak dalam ruang tamu rumah tersebut dan dikerumuni lalat.

“Warga pun melaporkan kejadian itu ke ketua RT, selanjutnya menghu­bungi Bhabinkamtibmas Aipda Hasbi Yanto. Mendapat laporan dari Bhabinkamtibmas Kelurahan Lolong Belanti, petugas langsung ke TKP dimana mayat ter­sebut ditemukan,” jelas Kompol Dedy.

Menurut Kompol Dedy, Tim Identidikasi sudah dikerahkan ke lokasi untuk kepentingan penyelidikan dan sekaligus mengamankan TKP serta memasang police line. Setelah dilakukan identifikasi, jenazah korban dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan visum.

“Menurut keterangan warga sekitar, korban tinggal bersama istrinya bernama Malidar (73) dan tak bisa diajak untuk komunikasi (pikun). Korban pun diketahui memiliki riwayat penyakit diabetes dan asam urat sehingga korban berjalan pincang dan meng­gunakan tongkat,” tutupnya. (cr2)

Exit mobile version