PADANGPARIAMAN, METRO – Seorang korban ambruknya jembatan Lubuak Napa, Kenagarian Batu Kalang, Kecamatan Padang Sago, Kabupaten Padangpariaman, Senin (10/12) malam masih terbaring lemas di rumah orang tuanya, di Nagari Tandikek Selatan, Kecamatan Patamuan, Padangpariaman. Korban, Riski (14) siswa kelas II MTsN Patamuan itu.
Riski sempat berkisah tentang nasib nahas yang dialaminya, hingga sampai terperosok di reruntuhan jembatan Lubuak Napa, yang membentang di atas aliran Batang Mangui tersebut.
Kejadiannya, sebutnya, sekitar jam 19.30 WIB. Karena saat itu hujan turun dengan lebatnya, maka dia pun memutuskan berteduh di Kompleks SMAN I Padang Sago, yang hanya berjarak beberapa puluh meter dari jembatan. “Setelah hujan agak reda, kemudian saya melanjutkan perjalanan dengan sepeda motor berboncengan dengan Randa, teman saya,” terangnya.
Nahasnya, begitu akan melewati jembatan Lubuak Napa, persis di depannya ada sebuah kendaraan lain yang juga melaju menuju arah yang sama, menuju arah Kecamatan Patamuan, sehingga diapun memutuskan untuk mendahuluinya.
“Saat mendahului kendaraan tersebut, sopirnya sempat menyoraki saya. Namun sepeda motor saya telah melaju lebih dulu sehingga langsung terperosok ke kolong jembatan yang runtuh tersebut,” terangnya.
Meski sempat terperosok ke dalam reruntuhan jembatan, namun Riski dan Randa masih cukup beruntung, karena keduanya sempat tersangkut di material patahan jembatan. Hanya dia tidak bisa menghalangi sepeda motornya yang terjun bebas ke dasar sungai.
“Meski kaki saya sempat terkilir akibat benturan tembok jembatan, namun beruntung dengan sekuat tenaga saya masih bisa menyelamatkan Randa, teman saya. Meski dengan cara susah payah dengan cara menarik pakaiannya,” terangnya.
Beruntung bagi Riski dan Randa, keduanya tidak sampai terperosok ke dasar sungai. “Waktu itu saya bahkan sempat mengira bahwa nyawa saya tidak akan selamat, karena arus air sungai waktu itu sangat besar sekali. Ditambah lagi adanya percikan air dari pecahan pipa PDAM,” terangnya.
Di pihak lain, Wali Nagari Tandikek Selatan, Maryono, ketika menyambangi Riski kemarin, berharap agar Riski bersama keluarga besarnya bisa tetap sabar dalam menghadapi musibah yang terjadi.
Dalam kesempatan itu, Maryono juga sempat memberikan santunan sekadarnya kepada Riski. “Yang jelas mana yang terasa sakit maka harus dibawa berobat, jadi jangan hanya sekadar diurut saja,” terangnya.
Kadis Kesehatan Padangpariaman Aspinuddin berjanji akan menurunkan tim medis untuk meninjau kondisi kesehatan Riski. “Saya belum mendapatkan laporan adanya korban yang terperosok di reruntuhan jembatan di Lubuak Napa. Saya akan perintahkan petugas dari Puskesmas untuk meninjau ke sana,” terangnya.
Munik (78), tokoh masyarakat Lubuak Napa berharap pemerintah bisa secepatnya menyikapi kerusakan jembatan Lubuak Napa. “Karena jembatan ini sangat fital artinya bagi perhubungan masyarakat. Bahkan sehari-harinya jalan ini juga sangat ramai dilewati warga yang ingin menuju Kota Pariaman atau sebaliknya,” terangnya.
Senada dengan itu diakui Watri, salah seorang tokoh masyarakat setempat. Pihaknya juga berharap agar jembatan Lubuak Napa bisa kembali dipungsikan sebagaimana mestinya. (efa)
Komentar