BUKITTINGGI, METRO – Jenazah penumpang ALS, Ali Ashari (42) yang meninggal dalam perjalanan dari Medan menuju Jakarta dan sempat dibawa ke kamar jenazah RSAM Bukittinggi, Minggu (2/12) dijemput pihak keluarga. Dia dibawa ke kampung halamannya, Panyabungan.
Dari laporan polisi, hasil visum dari pihak RSAM penyebab meninggalnya korban dalam perjalanan Medan ke Jakarta, penyakit gula berat. Hal ini juga pengakuan dari pihak keluarganya yang menyebut, korban mengalami sakit gula sejak berapa tahun terakhir.
Selama ini korban berkerja di Bogor, Jawa Barat. Namun karena berobat, korban pulang kampung sementara. Setelah korban merasa membaik, dia pun hendak pergi lagi ke Bogor dengan naik bus dari Panyabungan menuju Jakarta.
Penemuan mayat penumpang bus ALS tersebut bermula Jumat (30/11) sekira pukul 19.00 WIB saat korban menaiki bus. Dia duduk sendirian di bangku bagian belakang. Bus terjebak macet akibat longsor di Batang Palupuh, Agam, sekira pukul 24.00 WIB. Bahkan sekitar pukul 05.00 WIB korban masih terlihat penumpang keluar untuk buang air kecil.
Hendra Gunawan (25) dan Sabaruddin (33), penumpang yang duduk di depan korban mengaku, korban duduk di kursi bagian agak ke belakang sendirian. Kata mereka, awalnya ada seorang penumpang melihat korban duduk dengan kakinya sudah kaku.
Hendra Gunawan memberi tahu kepada Sabarudin untuk membangunkan korban, namun korban sudah kaku dan tidak bernyawa lagi. Selanjutnya, bus melanjutkan perjalanan untuk menuju Full PT ALS yang berada di Bukittinggi. Kemudian, mayat korban dibawa ke kamar jenazah RSAM Bukittinggi
Kapolsek Kota Bukittinggi AKP Chairul Amri mengatakan, pada pukul 23.00 WIB, keluarga korban sudah mendatangi rumah sakit untuk membawa korban pulang ke kampug halaman Panyabungan. “Korban muri meninggal karena penyakit gula. Hasil visum juga menunjukkan itu,” jelasnya. (cr8)
Komentar