PESSEL, METRO–Kantor Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Balai Selasa, di Jalan Limau Sundai, Kecamatan Ranah Pesisir, Kabupaten Pesisir Selatan, mengalami kebakaran, pada Selasa (8/2) sekitar pukul 22.30 WIB. Dampaknya, listrik sempat terjadi pemadaman listrik.
Ada tiga ruangan yang terbakar. Masing-masing yakni ruangan piket jaringan dan kantin, ruangan layanan pembayaran rekening listrik, serta gudang logistik yang hangus terbakar. Meksi tidak ada korban jiwa, ditaksir kerugian yang ditimbulkan mencapai Rp 2 miliar.
Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Pesisir Selatan Dailipal mengatakan, berdasarkan keterangan saksi yang merupakan satpam kantor itu, api berasal dari atap kantin. Diduga api berasal dari korsleting, sehingga terjadi kebakaran.
“Setelah melalap kantin, api kemudian menyambar ruangan gudang yang berisi kabel, sehingga api membesar dan petugas cukup kesulitan memadamkannya. Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul pukul 02.00 WIB,” kata Dailipal.
Dailipal menjelaskan, untuk memadamkan api itu, Dailipal dua unit armada dari Posko Balai Selasa dan Kambang beserta 14 personel untuk memadamkan api. Akibat kebakaran di PLN Balai Selasa kerugian ditaksir mencapai Rp2 miliar dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
“Memang sempat ada pemadaman listrik pda saat kebakaran. Informasi manager ULP PLN Balai Selasa, kerugian Rp 2 miliar,” ujarnya.
Pasokan Litrik
Dipastikan Aman
PT PLN memastikan pelayanan kepada pelanggan PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Balai Selasa tetap berjalan normal sebagaimana biasanya, pascakebakaran yang terjadi.
“Gardu Hubung PLN ULP Balai Selasa dalam kondisi aman, sementara pasokan energi listrik dipastikan cukup dan aman. Untuk pemadaman disekitar lokasi, dampak dari kebakaran, sedang dilakukan penormalan secara bertahap. Pelayanan Kantor ULP akan tetap berjalan dengan kantor darurat,” kata Manager Komunikasi dan TJSL PLN UIW Sumatra Barat, Yenti Elfina, Rabu (9/2).
Yenti menyebut kebakaran terjadi pada pukul 23.05 WIB kemarin. Upaya pemadaman yang dilakukan oleh tim terpadu selesai pada pukul 03.16 WIB tadi.
“PLN memohon maaf atas kejadian tersebut. Namun demikian, PLN memastikan pelayanan kelistrikan terhadap pelanggan akan tetap menjadi prioritas,” ujar Yenti.
Sementara, Kapolsek Ranah Pesisir IPTU, Andi Yanuardi, mengatakan  kebakaran ini disadari oleh saksi bernama Isap (52) yang melihat kobaran api di Kantor PLN. Ia lalu melaporkan kejadian ini kepada Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) yang kemudian berkoordinasi dengan Damkar seÂtempat.
Upaya pemadaman berÂlangsung selama lebih kurang 3 jam. Tapi beberapa bangunan tak sempat lagi terselamatkan. Yang dapat diselamatkan hanya bangunan tempat penyimpanan data.
Informasi yang dihimpun polisi, api diduga berasal dari bangunan kantin yang mengalami arus penÂdek. Petugas yang sedang berjaga saat itu sudah mencoba memadamkan api ketika awal kebakaran. Tapi kobaran api yang lebih besar tak dapat lagi dicegah.
“Kami akan menyelidiki kejadian dan memasang garis polisi untuk status quo olah TKP selanjutnya bersama Tim identifikasi Polres Pessel, guna memastikan baik penyebab dan akibat dari kejadian kebakaran Kantor PLN Balai Selasa,” ucap Andi. (rio)
















