PADANG, METRO–Diduga akibat keracunan makanan jajanan di luar sekolah, puluhan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 29 Gunuang Sariak, Kecamatan Kuranji, Kota Padang dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Rasidin Padang, Selasa (11/1).
Puluhan siswa yang terdiri dari siswa kelas 1 sampai 6 tersebut dirawat oleh petugas kesehatan di ruang IGD RSUD dr. Rasidin Padang. Siswa-siswi tersebut dipasangkan selang infus sebagai penanganan pertama.
Mayoritas anak mengeluhkan pusing, mual, dan lemas setelah memakan jajanan atau makanan ringan yang dijual di depan sekolah mereka. Tak hanya siswa, beberapa masyarakat umum dan ibu hamil juga dirawat karena diduga mengkonsumsi makanan yang sama.
Wakil Kepala SDN 29 Gunuangng Sariak, Afrizal mengatakan, peristiwa yang diduga keracunan tersebut terjadi sekitar pukul 08.00 sampai pukul 10.00. Puluhan siswa yang sedang belajar di kelas mengeluhkan kepada guru bahwasanya mereka pusing dan muntah-muntah.
“Jadi satu per satu siswa mengeluh pusing dan mual, lalu kami menyuruh sebagian mereka pulang terlebih dahulu untuk istirahat, namun tidak satu siswa yang mengalami kondisi itu, tapi puluhan siswa,” katanya.
Dijelaskan, sebelumnya diduga para siswa ini sempat berbelanja atau mengkonsumsi sejumlah jajanan yang berada di depan sekolah. Keterangan itu diperkuat oleh pengakuan para siswa yang mengalami mual, pusing, dan lainnya.
“Jadi karena jumlahnya banyak kami berinisiatif untuk membawa anak-anak kami itu baik dengan motor maupun mobil ke RSUD dr Rasidin Padang untuk penanganan lebih lanjut,” jelasnya.
Pihaknya juga sempat mengamankan beberapa sampel makanan yang diduga dimakan oleh para siswa tersebut. Sampel jajanan yang diamankan itu berupa bakso bakar, makanan jagung susu keju (Jasuke), dan beberapa jajanan lainnya.
“Sampel itu kami amankan untuk diberikan kepada pihak RSUD dan instansi terkait untuk diperiksa dan membuktikan apakah jajanan tersebut yang membuat anak-anak kami pusing dan mual hebat,” ungkapnya.
Lebih lanjut Afrizal menyampaikan, jumlah siswa yang mengalami keluhan pusing dan mual setelah memakan jajanan sekolah yakni sebanyak 31 orang. Siswa tersebut duduk di kelas 1 sampai 6 SD. Tak hanya siswa, lima orang masyarakat umum yang terdiri dari dua wali murid, dua orang balita, dan satu ibu hamil juga mengalami hal serupa.
“Informasinya orang tua siswa itu sempat membeli bakso bakar dan jajanan lain, dan ibu hamil itu merupakan warga sekitar SD, dan mereka juga dibawa ke RSUD,” ujarnya.
Setelah mendapatkan perawatan di IGD, beberapa siswa yang mengalami keluhan ringan sudah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing. Sementara ada beberapa siswa yang masih dirawat karena mengalami keluhan yang cukup berat sehingga mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Dengan adanya peristiwa tersebut, Afrizal mengatakan, pihak sekolah akan meminta dahulu para pedagang jajanan yang berada di depan sekolah untuk tidak berjualan sampai ada hasil atau kepastian terkait peristiwa itu dari pihak yang berkepentingan.
“Kami juga imbau kepada orang tua siswa untuk membawakan bekal makanan dari rumah sendiri sehingga bisa meminimalisir peristiwa serupa di kemudian hari,” jelasnya.
Sementara untuk proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah masih tetap dibuka karena sebagian siswa sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumah masing-masing. “Ya mungkin mereka yang diduga keracunan ini bisa beristirahat dahulu,” tukasnya.
Di sisi lain, salah satu orang tua siswa, Elvi yang ditemui di RDUD dr.= Rasidin menceritakan, sekitar pukul 09.00 tiba-tiba saja anaknya pulang ke rumah dari sekolah. Anaknya tersebut mengaku pusing dan mual padahal saat berangkat ke sekolah pada pagi hari kondisi anaknya masih sehat.
“Jadi anak saya ini merasa mual dan muntah-muntah. Lalu ia melapor ke guru, dan guru menyuruh anak saya pulang ke rumah untuk istirahat. Kebetulan rumah kami dekat dengan sekolah,” jelasnya.
Karena penasaran anaknya tiba-tiba mual dan pusing apalagi mengaku setelah makan jajanan sekolah, Elvi pun datang ke sekolah untuk mengetahui informasi lebih lanjut. Ketika tiba di sekolah, ternyata sudah banyak siswa yang mengalami keluhan serupa dan dibawa ke RS.
“Kemudian anak saya juga dibawa oleh pihak sekolah ke RSUD dr Rasidin untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Anak saya untungnya hanya mengalami keluhan ringan seperti pusing dan mual,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Kuranji, AKP Nasirwan melalui Kanit Reskrim Iptu Heru Gunawan mengatakan bahwa untuk para pedagang sudah diamankan dan akan dilakukan interogasi lebih lanjut. Pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan sampel makanan oleh BPOM mengenai peristiwa keracunan yang dialami oleh siswa SDN 29 Gunung Sarik, Kecamatan Kuranji tersebut.
“Pedagang bakso bakar telah kita panggil dan kenakan wajib lapor, namun kami masih menunggu hasil pemeriksaan sampel makanan di laboratorium BPOM, kami juga telah berkoordinasi dengan kepala Balai POM dan Puskesmas Belimbing untuk proses lebih lanjut,” ucapnya. (rom)
















