”Mudah-mudahan almarhummah dapat diterima di sisi Allah SWT, dan pihak keluarga dapat tabah menerimanya, dan kami meminta maaf atas peristiwa yang terjadi. Untuk wilayah Sumatera Barat telah dimakamkan tiga jenazah, yang pertama Fauzam Azima, kemudian ibu Hesti dan Shintia Melina. Untuk jenazah lainnya, mereka masih menunggu identifikasi dari pihak DVI Polri,” ungkapnya.
Sosok Shintia semasa hidup dikenal ramah dan taat beribadah. Bahkan keluarga mengaku bahwa Shintia rajin menjalankan puasa Senin-Kamis, meski sedang terbang menjalankan tugasnya sebagai pramugari.
Yogi Aprilia Pranata, salah satu sahabat Shintia di SMP 22 Padang dan SMA 12 Padang, ikut mengenang sosok Shintia. Menurutnya, Shintia semasa hidup dikenal sebagai pribadi yang sopan, ramah, dan humanis.
“Dia disenangi banyak orang. Dulu ketika berpapasan selalu menyapa, kaget dan terkejut saat dapat kabar ketika dia meninggal. Semoga khusnul khotimah dan amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT,” ungkap Yogi.
Jenazah Shintia adalah salah satu dari 71 jenazah yang telah teridentifikasi oleh dokter forensik RS Polri Kramat Djati, Jakarta. Pihak maskapai Lion Air meminta kepada seluruh keluarga korban dalam nama-nama ini agar menghubungi pusat krisis di nomor 02180820002 jika mengalami kendala terkait apa pun. (rgr)














