JAMBI, METRO–Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) menjalin sinergitas dan memperkuat kerjasama dengan provinsi-provinsi tetangga.
Setelah sebelumnya dengan Pemprov Riau dan Bengkulu, kali ini Pemprov Sumbar menjalin sinergitas dan kerjasama dengan Negeri Sepucuk Djambe, Sembilan Lurah, Provinsi Jambi.
Nota kesepahaman (MoU) antar kedua provinsi ini ditandatangani langsung oleh kedua gubernur masing-masing daerah, saat Rapat Paripurna HUT ke-65 Provinsi Jambi, di Gedung DPRD Provinsi Jambi, Kamis (6/1).\
Momentum ini sangat penting dan bersejarah. Sebab selain Sumbar, pada saat yang sama juga dilakukan kerjasama antara Gubernur Jambi dengan lima provinsi lainnya. Yakni Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu, Bangka Belitung dan Sumatera Selatan (Sumsel).
Peristiwa itu bahkan disaksikan langsung oleh Dubes RI untuk Rumania dan Malcedonia, Wakil Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Kejaksaan Agung (Kejagung RI), Konsulat Turki untuk Wilayah Sumatera, beserta ratusan undangan rapat paripurna.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah dan Gubernur Jambi Al Haris menyambut baik kerjasama dalam rangka untuk saling menguatkan peran Sumatera dan meningkatkan kontribusinya untuk kemajuan Indonesia.
“Kerjasama ini wujud keseriusan kita dalam rangka optimalisasi penyelenggaraan pemerintahan. Kerjasama ini penting dan sudah kami rasakan manfaatnya pada saat kasus Covid-19 meningkat. Berangkat dari pengalaman itulah, kita ingin memperkuat kerjasama,” ungkap Mahyeldi.
Kesepakatan bersama itu juga langsung ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS) pada enam bidang. Yaitu bidang pariwisata, pertanian, perkebunan, pangan, trantibum linmas wilayah perbatasan serta bidang kebencanaan.
Di bidang pariwisata, ruang lingkup kerjasama mencakup pengembangan pemasaran pariwisata, destinasi pariwisata dan ekonomi kreatif.
Di bidang pertanian dan juga perkebunan, dengan ruang lingkupnya, pengawalan penerapan budidaya tanaman pertanian dan perkebunan yang baik dan benar, sesuai GAP/SOP komoditas unggulan tanaman pangan dan hortikultura serta perkebunan. Meliputi, pemenuhan ketersediaan benih unggul bersertifikat komoditas tanaman pangan dan hortikultura serta perkebunan yang berkesinambungan.
Kemudian, peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian, pengembangan pengolahan, pemasaran dan hilirisasi produk tanaman pangan dan hortikultura dan perkebunan unggulan untuk pasar domestik atau berorientasi ekspor dan pengembangan digitalisasi pertanian dan perkebunan.
Di bidang trantibum linmas di wilayah perbatasan, dengan ruang lingkup, pertukaran informasi dan data, penegakan peraturan daerah dan peraturan kepala daerah. Termasuk juga penanganan gangguan trantibum serta perlindungan masyarakat, meliputi mitigasi dan penyelenggaraan penanggulangan kebakaran, sosialisasi dan koordinasi.
Di bidang kebencanaan, dengan ruang lingkup, penguatan pengurangan resiko bencana, peningkatan kapasitas pelaku penanggulangan bencana baik masyarakat, aparat pemerintah dan dunia usaha, media, dunia pendidikan. Meliputi, penanganan darurat bencana, pemberian bantuan, pendataan, danlogistik saat terjadi bencana, pemanfaatan teknologi informasi, pemulihan pascabencana
Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setdaprov Sumbar, Doni Rahmat Samulo mengatakan, kerjasama yang dibangun bermanfaat untuk meningkatan kapasitas daerah, dalam penggunaan sumberdaya secara lebih optimal dan pengembangan ekonomi lokal, untuk menekan angka kemiskinan dan mengurangi disparitas wilayah.
“Kerjasama ini juga akan bermanfaat untuk mengatasi keterbatasan anggaran dan SDM daerah, meningkatkan efektivitas penyelenggaraan fungsi pemerintah, meningkatkan pemasukan bagi kas daerah, serta meningkatkan pemerataan hasil pembangunan,” kata Doni.
Doni menambahkan dalam kerjasama di beberapa bidang, hubungan baik yang sudah terjadi sebelumnya hingga sekarang ini, akan mendapat perhatian khusus kedua pemerintah daerah secara bersama.
Doni mencontohkan, untuk meningkatkan kesejahteraan petani di dua daerah akan dilakukan budi daya dan alih tekhnologi benih dan bibit secara bersama antar dua daerah. Di bidang pangan nantinya akan terkait distribusi pangan. Bagaimana nantinya jika Jambi kelebihan komoditi cabai bisa datangkan bisa ke Sumbar atau sebaliknya. Karena masing-masing daerah memiliki gudang yang menampung komoditi pertanian.
Termasuk nanti kedua daerah ini agar bisa lebih optimal mengelola daerah perbatasan dan pinggiran yang selama ini cenderung terabaikan. Ia berharap komitmen dalam penyetaraan pembangunan ini terjaga di kedua provinsi, sehingga tidak ada ketimpangan.
“Misalnya perbatasan Sumbar-Jambi, pengembangan pertanian di sekitar daerah itu harus ada program yang terstruktur jangan ada yang timpang. Begitu juga dengan provinsi lain seperti Riau dan Bengkulu yang sudah jalin kerjasama juga sebelumnya,” katanya.
Hadir dalam penandatanganan perjanjian kerjasama dengan OPD Pemprov Jambi tersebut, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sumbar Medi Iswandi, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumbar Jumaidi.
Selain itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar, Novrial, Kepala Dinas Kominkasi Informasi dan Statistik (Kominfotik) Provinsi Sumbar, Jasman Rizal, Kepala Satpol PP dan Damkar Provinsi Sumbar, Irwan, dan Kepala Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) Setdaprov Sumbar, Hefdi.(fan/adv)


















