TANAHDATAR, METRO – Korban terakhir banjir bandang di Kecamatan Lintau Buo Utara dan sekitarnya, ditemukan Rabu (17/10) sekira pukul 12.00 WIB. Korban ditemukan di Aquaduk PLTMH Kalo-Kalo, Jorong Mawar 1, Nagari Lubuak Jantan, Lintau Buo, Korban, Daswirman (59), warga Kabupaten Limapuluh Kota dilaporkan hilang sejak banjir bandang.
Kapolres Tanahdatar AKBP Bayuaji Yudha Prajas menyebut, petugas bersama masyarakat telah menemukan jenazah korban Daswirman. Akibat banjir bandang ini sebanyak 6 korban dinyatakan meninggal dunia, seluruh korban sudah ditemukan.
Dengan demikian, kata Bayu, setelah dilakukan koordinasi dengan kepala BPBD Tanahdatar Thamrin, operasi SAR segera dihentikan. Karena semua korban sudah ditemukan. Sejauh tidak ada lagi laporan tentang korban hilang.
Ia menambahkan, korban Daswirman ditemukan terjepit di antara material longsor diareal aliran Sungai Tukar, tepatnya di aquaduk. Artinya korban terseret sejauh 10 Km dari lokasi banjir bandang. Jenazah korban sudah dijemput pihak keluarga dan segera dimakamkan di pandam pekuburan keluarga.
Di Samping Kuburan Istri
Ratusan orang mengantar jenazah Buya Daswirman (Buya Wir) ke tempat peristirahatan terakhirnya, di pemakaman keluarga di Subarang Parik, Jorong Tanjuang Aro Selatan, Nagari Tanjuang Aro Sikabu Kabu Padangpanjang, Limapuluh Kota, Rabu (17/10) siang.
Buya Wir dimakamkan tepat di samping kuburan istrinya Yernida yang juga menjadi korban terjangan banjir bandang Lintau Buo Utara bersamanya. Jasad Yernida lebih dahulu ditemukan tidak jauh dari lokasi awal kejadian.
Buya Wir sempat dinyatakan hilang setelah diterjang banjir bandang saat perjalanan menuju tempat pengajian. Setelah delapan hari dilakukan pencarian akhirnya Buya Wir ditemukan masyarakat.
Kepergian Buya Wir, menjadi duka mendalam bagi masyarakat Limapuluh Kota, khususnya Nagari Tanjuang Aro Sikabu Kabu Padangpanjang. Sosok Buya yang selama ini menjadi suri teladan bagi masyarakat kini telah menghadap Allah.
”Kito merasa kehilangan sosok buya yang mudah senyum tapi tegas. Kalau maagiah pangajian, beliau selalu bersuara lantang dan bersemangat. Mari kita doakan beliau semoga menjadi sahid, karena beliau dalam perjalanan dalam rangka memberikan pengajian di Lintau,” begitu doa salah seorang tokoh muda Luak Limopuluah, Ariya Gusman.
Ariya Gusman, juga mendoakan semoga kelurga yang ditinggalkan tabah menerima cobaan dari Allah ini. “Semoga keluarga dapat tabah menjalani musibah ini. Karena sejatinya kita semua datang dari Allah dan akan kembali kepadanya, hanya menunggu waktu saja,” sebutnya. (ant/us)