AGAM, METRO–Sebuah bus pariwisata berukuran jumbo tersangkut di jalur ekstrem Kelok 44 persisnya di tikungan Kelok 14, Nagari Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Jumat (4/6) pagi.
Bus bernomor polisi D 7644 AS itu tersangkut lantaran badan bus terlalu panjang serta sang sopir tidak memahami medan jalan Kelok 44. Akses jalan yang menghubungkan Lubuk Basung-Bukittinggi itu hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. Sementara puluhan kendaraan roda empat terjebak macet di jalur tersebut.
Wakapolsek Tanjung Raya Iptu Akhiruddin mengatakan, bus pariwisata asal Bandung itu melaju dari arah Bukittinggi hendak menuju Lubuk Basung pada Kamis (3/6) dini hari. Setibanya di tikungan kelok 16, bus tersebut tersangkut lantaran jalan yang terlalu sempit.
Kemudian pada Jumat pagi bus tersebut berusaha turun dari kelok 16 hendak menuju Lubukbasung. Namun saat berada di tikungan kelok 14 sopir bus kurang menguasai medan jalan sehingga menyebabkan bus tersangkut. Ia menyebut, bus tersebut dalam keadaan kosong hendak menjemput penumpang di Lubukbasung.
“Sepertinya sopir bus tidak mengetahui bahwa jalur kelok 44 tidak boleh dilewati oleh bus berukuran besar. Informasi yang kita dapat sang sopir juga hanya mengandalkan aplikasi Google Map (peta elektronik) untuk menuju daerah Lubukbasung,” kata Iptu Akhiruddin.
Ia menambahkan, saat ini petugas kepolisian bersama warga tengah membantu proses evakuasi agar bus tersebut lolos dari jebakan. ”Saat ini kita masih di lokasi untuk membantu dan mengamankan proses evakuasi. Untuk upaya selanjutnya nanti kita koordinasikan dengan pihak terkait,” ujarnya.
Saat ini akses jalan Lubukbasung-Bukittinggi via kelok 44 ditutup sementara. Pengendara juga diminta untuk mencari jalur alternatif lain. ”Kepada pengendara roda empat kita imbau untuk sementara tidak melewati jalur kelok 44 karena ada bus yang tersangkut. Kita menyarankan agar pengguna jalan untuk mencari jalur alternatif lain,” jelasnya.
Disisi lain KBO Satlantas Polres Agam Iptu A Alrianda mengatakan, proses evakuasi bus tersebut berlangsung sejak Jumat (4/6) pagi. Ia menyebut, evakuasi bus tersebut selesai pada Jumat siang sekitar pukul 13.00 WIB.
“Iya, bus sudah kita evakuasi bersama masyarakat setempat. Saat ini bus kita pinggirkan di Kelok 13 sampai ada tindak lanjut dan pertanggungjawaban dari pihak perusahaan atau operator bus,” kata Iptu A Alrianda.
Ia menyebutkan, saat ini akses lalu lintas yang menghubungkan Lubukbasung-Bukittinggi itu sudah kembali lancar. Setelah sebelumnya sempat ditutup sementara lantaran bus tersebut tersangkut di tikungan kelok 14. ”Sekarang arus lalu lintas di Kelok 44 baik dari Lubuk Basung menuju Bukittinggi maupun sebaliknya sudah kembali lancar,” ujarnya.
Sementara itu, Kanit Lantas Polsek Matur Bripka Ahmad Habibi mengatakan, kejadian itu berawal ketika bus asal Bandung hendak menuju Lubuk Basung dari arah Bukittinggi pada Kamis dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Di tengah perjalanan, pengemudi bus hanya mengandalkan aplikasi Google Map untuk menuju lokasi lantaran tidak ada komunikasi dengan pihak agen di Lubuk Basung.
Ia menyebut, bus datang dari arah Bukittinggi menuju Lubuk Basung tidak berpenumpang. ”Bus ini merupakan armada bantuan dari Perusahaan Otobus (PO) Sembodo untuk mengangkut penumpang di Lubuk Basung. Namun karena adanya miskomunikasi antara pengemudi dengan pihak agen, makanya bus ini tersangkut di Kelok 14. Padahal tidak selayaknya bus sebesar ini melewati jalur ekstrim Kelok 44,” jelasnya. (pry)

















