Mayat Perempuan Berdaster Terapung

PAYAKUMBUH, METRO – Masyarakat Kelurahan Tiakar, Kecamatan Payakumbuh Timur, Kota Payakumbuh digegerkan dengan temuan mayat terapung di Banda Sikali Tanjuang Rajo, Jumat (2/3) sekitar pukul 17.30 WIB.
Mayat berjenis kelamin perempuan bernama Juari (70), asal Kelurahan Padang Alai, Kecamatan Payakumbuh Timur, pertama kali dilihat oleh seorang warga Tiakar bernama Nanda (24). Saat ditemukan, mayat Juari terlihat mengapung dan menggunakan daster.
Nanda mengetahui ada mayat mengapung ketika hendak memancing di sekitar lokasi yang juga airnya tenang dan sedikit dalam bersama ayahnya bernama Alimi. Lokasi penemuan mayat Juari hanya berjarak sekitar 500 meter dari SMA Negeri 1 Payakumbuh.
”Saya kaget, berteriak dan lari saat mengetahui ada mayat mengapung. Saya hendak memancing di lokasi bersama ayah saya. Saat hendak melemparkan pancing saya melihat ada mayat terapung. Saya menyampaikan kepada ayah, dan dia langsung melihat lebih dekat,” ceritanya kepada wartawan di lokasi.
Setelah memastikan jika itu adalah mayat, Alimi langsung memberitahu warga sekitar. Masyarakat langsung melihat ke lokasi. Tidak berapa lama, informasi ada mayat terapung di Banda Sikali menyebar ke seantero Kota Payakumbuh. Hingga pihak kepolisian dari Polres Payakumbuh dan Polsekta dan tim identifikasi berdatangan.
Tim Identifikasi Polres Payakumbuh dibantu masyarakat sekitar mengeluarkan mayat dari Banda Sikali. Memasukkan ke dalam kantong jenazah warna kuning. Kemudian jenazah dibawa ke Rumah Sakit Adnan WD Kota Payakumbuh.
”Diduga mayat ini sudah tiga hari hilang dari rumah karena sudah tua. Jadi memang dia selalu jalan-jalan keliling kampung. Tapi sejak beberapa hari terakhir memang masyarakat tidak melihat lagi,” sebut Kapolres Payakumbuh AKBP Kuswoto melalui Kapolsekta Kompol Russirwan, didampingi Kasat Reskrim AKP Chamri Nasution.
Mayat Juari diketahui setelah kakaknya datang ke lokasi dan membenarkan bahwa mayat itu adalah adik kandungnya Juari. ”Memang ini adik kandung saya Juari. Memang sejak tiga hari lalu hilang dari rumah, dan kami telah mencari kemana-mana,” sebut kakaknya.
Herannya, tangan sebelah kirinya masih memegang rumput, kuat dugaan dia terpeleset dan sempat memegang rumput dalam Banda Sikali. Sehingga mayat Juari tidak hanyut jauh. Setelah dibawa ke rumah sakit, mayat Juari akhirnya diserahkan kepada keluarga. (us)

Exit mobile version