Ban Dibakar, Bypass Diblokir

PADANG, METRO – Ratusan orang kembali menutup akses Jalan Bypass Kilometer 15 Air Pacah, Kecamatan Kototangah, Padang Selasa (27/2). Masyarakat yang mengatasnamakan Forum Nagari Tigo Sandiang (FNTS) membakar puluhan ban bekas di badan jalan. Peserta aksi juga ada yang memarkirkan kendaraan mereka yang disusun di badan jalan.
Akibatnya, akses kendaraan di jalan dua arah yang berada dekat Kantor Balai Kota Padang dan dekat TVRI itu tidak bisa dilewati selama lebih kurang 3 jam. Apalagi terlihat kepulan asap hitam yang berasal dari puluhan ban terbakar. Sehingga membuat pengendara yang ingin lewat di jalan tersebut terpaksa berhenti dan memutar arah.
Setelah api padam, masyarakat juga menghambat pengendara yang ingin melewati jalan dengan memarkirkan kendaraan mereka di badan jalan. Sementara itu puluhan personel pengamanan yang terdiri dari gabungan antara Polresta Padang, Polda Sumbar serta Brimob tetap berjaga. Aksi berjalan lancar dan tidak ada keributan sampai berakhir pukul 13.00 WIB.
Zulkifli, koodinator lapangan aksi demo mengatakan, aksi ini dilakukan secara spontan dan terkait sengketa tanah seluas 765 hektare antara FNTS dengan Lehar Cs, ahli waris Kaum Maboet. “Aksi ini kami lakukan karena kabarnya pihak BPN yang akan melakukan pengukuran tanah seluas 765 Ha yang di klaim milik Lehar cs,” katanya.
Memang pada saat warga tengah melakukan aksi dan menyampaikan tuntutannya, diinformasikan tengah berlangsung proses mediasi antara niniak mamak, pihak BPN dan pihak Lehar Cs terkait sengketa tanah yang dimulai sekitar pukul 10.00 WIB.
Setelah 3 jam menanti akhirnya Sekretaris FNTS Evi Yandri yang ikut dalam proses mediasi mendatangi massa dan menyampaikan bahwa proses mediasi batal. Karena BPN tidak ada yang datang setelah menunggu selama 3 jam. “Masyarakat bisa bubar secara damai. Kita tunggu besok bagaimana kelanjutannya. Seandainya besok pihak BPN mengukur tanpa proses mediasi, FNTS kembali melakukan aksi,” ujar Evi.
Sementara itu sekitar pukul 13.30 WIB, setelah adanya informasi bahwa mediasi batal dan pengukuran juga tidak jadi dilakukan peserta aksi satu per satu meninggalkan lokasi menuju rumah mereka masing-masing, petugas pengamanan pun membubarkan diri kembali ke tempat tugasnya masing-masing.
Ukur Lahan
Kapolresta Padang Kombes Pol Chairul Aziz mengatakan, aksi pemblokiran jalan oleh warga dengan kembali membakar ban di Jalan Bypass karena adanya aksi penolakan oleh warga terhadap BPN yang akan melakukan pengukuran lahan sengketa Kaum Maboet.
”Kita mengerahkan personil dari Polresta Padang dibantu personel Polda Sumbar. Akibat adanya aksi pemblokiran jalan oleh warga, lalu lintas di lokasi terganggu sehingga kendaraan harus dialihkan ke jalur alternatif,” kata Kapolres.
Chairul Aziz menambahkan tadi juga ada dilakuakan mediasi di kantor TVRI di Jalan Bypass KM 16. Dari hasil mediasi itu disepakati akan dilakukannya pertemuan antara tiga belah pihak, yaitu Lehar CS, BPN dan Forum Nagari Tigo Sandiang. Setelah itu massa bisa dibubarkan dan lalu lintas kembali lancar.
”Karena sudah ada kesepakatan makanya tadi kita minta massa aksi yang masih berada di lokasi pemblokiran untuk membubarkan diri. Lalu lintas sempat terganggu sekitar 3 jam lebih. Dalam hal ini kita hadir disana untuk memberikan pengamanan. Tadi BPN yang katanya mau mengukur juga tidak hadir,” ungkap Kapolres.
Chairul Azis juga meminta kepada warga untuk bisa menahan diri dan tidak lagi melakukan aksi serupa. Pasalnya, jika terus melakukan pemblokiran di ruas utama jalan Bypass, maka akan berdampak kepada perekonomian Sumatera Barat. Pasalnya, ruas jalan utama Bypass, selain merupakan jalan utama yang dilewati oleh warga, juga menjadi jalan yang selalu dilewati oleh kendaraan truk pengangkut sembako dan BBM.
”Ban yang dibakar tadi sudah dipadamkan dan sudah dibersihkan, sehingga sudah bisa dilewati kendaraan. Warga yang sempat bertahan di badan jalan, juga sudah membubarkan diri. Sejauh ini kondisi masih tetap kondusif dan tidak ada aksi anarkis,” ungkap Chairul Aziz.
Sementara itu, terkait adanya aksi lanjutan yang akan dilakukan oleh warga di kantor BPN, Kombes Pol Chairul Aziz menuturkan pihaknya hanya mendapatkan informasi saja, namun, walaupun ada aksi lanjutan di BPN pihaknya akan siap memberikan pengamanan.
”Informasinya bukan demonstrasi, tapi menyapaikan orasi saja ke BPN. Kita tetap menghimbau masyarakat agar tidak melakukan tindakan-tindakan yang mengarah anarkis sehingga situasi Kota kita ini tetap kondusif,” imbaunya. (cr1/rg)

Exit mobile version