PASAMAN, METRO
Tragis. Diduga akibat mengalami rem blong, bus milik PT Pasaman Transport (Pastra) yang membawa rombongan untuk menghadiri pesta pernikahan di Lubuk Sikaping, terjun ke sawah di Jorong Simpang Tigo, Nagari Simpang, Kecamatan Simpati Kabupaten Pasaman, Rabu (19/5) sekitar pukul 06.00 WIB.
Warga setempat yang mengetahui adanya kecelakaan itu, langsung berdatangan ke lokasi untuk memberikan pertolongan kepada para penumpang yang terjebak di dalam bus dengan kondisi terluka. Warga berusaha mengeluarkan satu persatu penumpang dari dalam bus.
Tak lama Polisi pun tiba di lokasi. Kondisi para penumpang pun sangat menghkawatirkan lantaran mengalami luka-luka. Darah berceceran di dalam bus. Bahkan, penumpang yang terluka meringis kesakitan. Butuh waktu untuk mengevakuasi para korban karena lokasi berada belasan meter di bawah badan jalan.
Akibat kecelakaan tunggal itu, dua dari 41 orang penumpang meninggal dunia. Keduanya diketahui bernama Damris (45) dan Siti Aina (51) yang mengembuskan napas terakhirnya setelah sempat dilarikan ke Puskesmas terdekat. Sementara, 35 penumpang dilaporkan mengalami luka-luka dengan mayoritas patah tulang.
Para korban yang mengalami luka-luka tersebut selanjutnya dievakuasi ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun, meskipun ada yang meninggal dan puluhan orang luka-luka, tiga orang balita dan seorang anak bernama Kayla Ulvia (3,5), Emir (2,5), Fadzilah (2,5) serta Atik Taskiah (9), berhasil selamat tanpa terluka.
Kepala Puskesmas Simpati Fitria menjelaskan, dua orang bus penumpang yang meninggal dunia itu yakni bernama Damris asal Jorong Tinggiran , Kecamatan Sungai Aur, Kabupaten Pasaman Barat dan Siti Aina yang merupakan warga asal Lubuak Gadang, Kecamatan Koto Balingka, Kabupaten Pasaman Barat.
“Keduanya dibawa ke Puskesmas dengan kondisi krtitis. Kita sempat memberika pertolonga medis, tapi keduanya meninggal dunia. Damris meninggal dunia karena lehernya terkena kaca bus. Untuk korban Damris berada di Puskesmas Simpati dan Siti Aina berada di Puskesmas Bonjol. Kita juga melakukan perawatan beberapa penumpang yang luka. Untuk yang parah, kita rujuk ke RSUD Lubuk Sikaping,” jelas Fitria.
Sementara, Kasat Lantas Polres Pasaman Iptu Saherman, total penumpang beserta sopir sebanyak 41 orang yang didominasi warga Lubuk Gadang, Kenagarian Parik Kecamatan Koto Balingka, Kabupaten Pasaman Barat. Hanya saja, dua di antaranya dinyatakan meninggal dunia, sedangkan lainnya luka-luka dan patah tulang.
“Para penumpang merupakan rombongan yang hendak pergi ke pesta pernikahan. Jumlah korban meninggal dua orang dan 35 luka-luka. Sedangkan tiga orang balita dan satu orang anak-anak selamat. Tidak ada mengalami luka-luka,” kata Iptu Saherman.
Rem Blong
Dikatakan Iptu Saherman, pihaknya telah telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dalam insiden kecelakaan satu bus di Desa Mudiak, Simpang Alahan Mati, Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat (Sumbar). Hasilnya, kecelakaan ini diakibatkan rem bus tidak berfungsi.
“Bus diketahui dari arah Malampah menuju arah Simpang melewati turunan dan tikungan tajam ke kiri. Namun kendaraan tidak terkendali dan lurus ke luar badan jalan sebelah kanan.,” ungkap Iptu Saherman.
Sebelum terperosok ke sawah, Iptu Saherman menjelaskan, bus jatuh ke jurang sedalam 15 meter yang berada di pinggir jalan. Akibatnya hantaman keras terjadi yang mengakibatkan bagian bus rusak parah dan para penumpang mengalami benturan-benturan yang sangat keras juga.
“Jurang berada di sisi kanan badan jalan. Kemudian terperosok ke sawah. Seluruh korban sudah dievakuasi dan selanjutnya dilakukan evakuasi terhadap bus dari sawah. Bus saat masih di lokasi kejadian dengan keadaan rusak berat bagian depan dan diberi garis polisi,” ujarnya. (mir)
