BUKITTINGGI, METRO – Lapas Klas IIA Bukittinggi kecolongan. Warga binaan kasus narkoba berhasil kabur, Minggu (14/1) sekitar pukul 20.00 WIB. Napi bernama Anasful Rahmad (35) alias Anas, warga Sanjai Dalam, Kelurahan Manggih Gantiang, Kecamatan MKS, Bukittinggi ini berhasil mengelabui sipir penjara ketika waktu shalat Magrib tiba.
Informasi dihimpun POSMETRO, napi kasus narkoba ini dihukum 6,6 tahun penjara dan denda Rp1 miliar subsider 4 bulan. Ia tercatat sebagai penghuni kamar 21 blok A. Sebelum melarikan diri Anas terlebih dulu minta izin kepada petugas untuk shalat Maghrib. Namun, kesempatan shalat ini ternyata hanya tipu dari napi tersebut.
Saat shalat Magrib berlangsung Anas malah melarikan diri. Untuk sampai di luar Anas harus memanjat pagar setinggi 4 meter dengan mempergunakan besi untuk tenda.
Anas baru sekitar tiga bulan menjadi penghuni Lapas Biaro Bukittinggi. Sebelumnya, ia juga pernah masuk penjara karena kasus pencurian. Diperkirakan Anas sudah lama ingin melarikan diri dari penjara, sehingga ia mencari momen dan waktu yang pas untuk kabur.
Untuk melarikan diri dari Lapas Biaro bukanlah perkara gampang. Sebelum memanjat tembok di bagian belakang Lapas, diperkirakan ia sudah memantau lokasi. Untuk sampai di luar Lapas, Anas harus melewati lima dinding tembok.
Proses pelarian Anas diduga dibantu dua orang napi, kedua orang tersebut tugasnya memantau jika pelarian Anas diketahui orang lain. Pelarian Anas berjalan mulus, ia berhasil keluar lapas dan melanjutkan pelariannya menggunakan jasa ojek di Simpang Biaro.
”Dari informasi yang saya dapat, Anas naik ojek di Simpang Biaro dengan tujuan Bukit Apit. Namun hingga saat ini Anas belum tertangkap,” ungkap narasumber POSMETRO yang minta namanya tak disebut itu.
Kapolres Bukittinggi AKBP Arly Jembar Jumhana, mengatakan pengejaran sudah dilakukan untuk menangkap napi kabur. Petugas disetiap Polsek sudah diinstruksikan melakukan pengejaran.
”Penjagaan disetiap pintu masuk kota telah diperketat serta menyebarluaskan informasi tersebut kepada masyarakat. Bagi masyarakat yang melihat narapidana tersebut bisa langsung melapor ke pihak kepolisian terdekat,” ujar kapolres.
Ia menambahkan, anggota kepolisian juga sudah mendatangi rumah keluarga narapidana , namun anas tidak ditemukan.
Terpisah, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Dwi Prasetyo Santoso membenarkan, satu tahanan kabur di LP Klas IIA. Pihaknya terus melakukan koordinasi dengan aparat hukum untuk melakukan perburuan terhadap tahanan Anasful Rahmad .
”Kami telah menerima informasi tersebut, dan pihak kanwil sudah menurunkan petugas ke Lapas Klas IIA Bukittinggi untuk melakukan pemeriksaan. Koordinasi dengan aparat kepolisian juga sudah untuk memburu napi itu,” tukas Dwi. (cr8/b)